16. Gengsi!

2.5K 63 4
                                    


Happy reading.....

"Gengsi kok dipelihara!"

***

Kriing...kringg....kringgg...

Bunyi bel Lexus terdengar nyaring, pertanda pelajaran hari ini sudah berakhir. Membuat seluruh siswa-siswi Lexus bergerak menyusun peralatan sekolahnya dan bergegas pulang menghilangkan rasa lelah karna seharian harus mendengarkan beberapa pelajaran yang mungkin tidak mereka senangi.

"Mendingan gue main Volly aja deh! Daripada belajar rumus mulu! Pusing tau gak!" ujar Vony menggerutu.

"Panas tau! Mendingan belajar lah" balas Elsa kekeh.

"Ya di otak lo mah rumus semua Sa" ujar Vony tertawa.

"Udah yuk pulang, mereka mau piket tuh" ujar Audy melihat temannya yang sedang aduh mulut.

"Oiya Von lo sama Simon ya?" ujar Mischa pada Vony.

"Ho'oh! Kan gue gak bawa mobil pulang dari pertandingan" ujar Vony.

"Yaudah ayo keluar" ajak Audy pada ketiga temannya.

Lalu mereka berempat berjalan menelusuri koridor yang mulai sepi, se-sekali bercanda layaknya saudara.

Hingga mereka sampai diparkiran yang hanya berisi Motor besar Simon dan kawannya.

"Gue luan ya, ntar bus nya kelewatan" ujar Elsa melambaikan tangan kepada ketiganya.

"Oiya gue juga mau luan ya. Soalnya Simon udah nungguin tuh" tunjuk Vony.

"Oke" ujar Audy dan Mischa.

Vony dan Elsa pun berjalan menuju arah masing-masing meninggalkan Audy dan Mischa yang masih setia berdiri dibelakang. Mischa yang belum dijemput supirnya dan Audy yang menunggu kakaknya.

"Etsss lo ada janji sama gue Sa! Jangan main cabut dulu dong!" Jourell menghalangi Elsa yang hendak keluar gerbang sekolah.

"Janji apa?" tanya Elsa ambigu.

"Lah gue kan udah bantuin lo? Gak ingat tadi dilapangan? Gue yang ngalihin perhatian Noura kayak yang lo suruh sayang" ujar Jourel jahil.

"Gausah pakek embel-embel sayang deh rell! Gak mempan tuh Fakboy lo sama gue" Elsa melipatkan tangannya malas.

"Oke! Ikut gue sekarang pulang bareng! Lo uda janji jangan sok amnesia" Jourell menarik tangan Elsa. Elsa hanya pasrah untuk kali ini, dia tidak mau disebut pengingkar janji.

Disisi lain teman mereka sudah tertawa melihat tingkah Jourell yang selalu menganggu Elsa.

"Gue luan pak boss" ujar Jourell pada Simon yang sangat senang hari ini karna dapat pulang bareng Elsa gadis yang sangat payah untuk iya bujuk lalu Jourell pun menancapkan gasnya.

"Ayo Von, kita pulang" ajak Simon pada Vony.

Sekilas Simon dapat melihat raut wajah Audy yang lesuh dan entah memgapa Simon sangat menyukai raut wajah Audy yang terlihat cemburu.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang