51. Siapa lagi?

2.5K 52 5
                                    

Handy mondar-mandir menunggu Audy yang sedang tidak ada di rumah. Ntah, apa yang terjadi pada adiknya itu hingga sampai selarut ini belum juga kembali ke rumah.

Malam sudah datang, tapi Audy belum pulang juga. "Sialan! Lo kemana sih?" gumam Handy berbicara sendiri.

Handy mulai resah, bukan hanya Handy orangtuanya pun sangat frustasi menunggu Audy.

"Pa, Audy kemana sampai malam gini belum pulang juga?" tanya Bunda Audy pada suaminya.

"Tenang, ma. Handy coba hubungin teman sekelasnya Audy," suruh Papanya.

"Semua sudah Handy telpon Pa, tapi mereka bilang Audy gakada sama mereka," sahut Handy menarik nafas gusar.

Hal itu tambah membuat Bundanya menangis sejadi-jadinya.

Lalu sesuatu terlintas dipikiran Handy. Ia lalu menghubungi seseorang yang mungkin saja bersama Audy.

Dengan menurunkan ego, Handy meminta nomor telpon seseorang yang sangat tidak ingin ia hubungin pada teman Audy, Elsa.

Lalu setelah mendapatkannya, Handy langsung menghubungi ke nomor tersebut.

"Sialan, Audy sama lo?" langsung saja Handy mengatakan intinya kepada yang ia telpon.

Orang diseberang sana terdiam sebentar lalu menjawab, "Lo siapa anjing? Baru nelpon udah nanyain Audy!"

"Woii, gue gak mau bertengkar sama lo sekarang! Yang gue tanyak adik gue sama lo atau gak?! Audy belum pulang dari siang sampai malam gini!" Handy berteriak sejadi-jadinya membuat orang yang ia telpon terkejut bukan main.

"Lo Handy? Audy kemana? Sama siapa?" hebohnya.

"Gue nanyak lo Simon anjing! lo nanyak balik! Gilak lo yah?!" pekik Handy.

Ternyata yang ia telpon adalah Simon.

"Sumpah! Gua gak lagi sama Audy, men!" jawabnya.

Handy yang mendengarkan nada bicara Simon seperti tidak ada kebohongan pun percaya bahwa Audy sedang tidak bersama Simon. Handy langsung memutus sambungan sepihak.

Orangtuanya pun menatap Handy, tapi dijawab dengan gelengan Handy yang menyatakan tidak ada juga. Papa Audy dan Handy akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantor polisi.

***

Simon yang sedang dimarkasnya emosi bukan kepalang. Iya melempar barang dimarkas yang berada dekatnya.

"We ... We ... Lo kenapa bos?" tanya Jourell melihat Simon emosi. Membuat semua anggota The Rooster ikut panik.

"Audy, Audy belum pulang jam segini!" ujar Simon sedang menahan emosi.

"Apa? Serius lo?" panik Davi.

Simon lalu mengotak-atik handphone nya hendak menghubungi seseorang disana.

"halo?" jawab orang yang ditelpon Simon.

"Bangsat! Lo nyulik Audy lagi ya?" maki Simon.

"Ma-maksud lo apa main nuduh sembarangan, ha?"

"Heh Jer, gue tau kita musuhan. Tapi gakusah bawa-bawa Audy, sialan!" frustasi Simon.

"Bangsat! gue tau siapa dalangnya" gumam seseorang yang Simon telpon.

"Siapa? kasih tau gue sekarang Jer!" teriak Simon.

Tuutt... ttuttt...

Sambungan terputus sepihak oleh seseorang yang Simon telpon

"Sialan lo Jerry!" pekik Simon saat yang ditelpon ternyata Jerry, dan Jerry yang memutus sepihak sambungan telpon mereka.

"Mon, kenapa? kasih tau kejadiannya dong, siapa tau kita bisa bantu!" ujar  Jourell.

"Siap-siap kita berangkat sekarang ke markas Jerry!" titah Simon pada anggotanya yang sedang di markas.

Anggota The Rooster yang pada saat itu kumpul semua tersenyum devil saat mendengar perintah sang ketua. Sudah lama sekali mereka tidak mendengarkan titah sang ketua. Semangat menyalang di wajah mereka. Tanpa berucap sepata kata pun mereka langsung bergegas menggunakan jaket kulit kebanggaan mereka, dan siap mengerbangkan bendera ciri khas geng mereka.

"Sudah lama gakada yang ngajak perang, akhirnya mereka ngibarin bendera perang juga ya" ujar salah satu anggota The Rooster.

"Pas banget nih tangan gue lagi gatal" ujar salah satunya lagi.

"Mari kita bersenang-senang" senyum devil muncul pada mereka.

"Audy, ayang Simon comin," ujar Davi dan Jourell.

Mereka langsung menancapkan gas menelusuri jalan yang akan mereka datangin, membela keramain jalan tak peduli makian apa yang  mereka dapatin saat orang-orang mengumpat mereka. Padahal mereka tidak pernah begini sebelumnya, tapi biar saja nanti mereka akan menebus kesalahan mereka belakangan.



#TBC

#Next gak nih?

Jangan lupa vote dan komen nya hehhehhe

Im comeback!



The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang