11. Tantangan

4K 95 1
                                    

Haii Akhirnya aku bisa up juga.

Happy reading.....


***

Bel pulang sekolah adalah bunyi yg paling merdu untuk didengar anak sekolahan. Ya saat mendengarnya mulailah terdengar suara ricuh dari mulut mereka.

"Akhirnya gue bisa pulang juga. Udah mau pecah ni otak rasanya" keluh Mischa. Sedangkan Elsa dan Audy hanya geleng kepala melihat Mischa.

Mereka pun berjalan menelusuri koridor. Lalu Mischa sudah dijemput oleh supirnya. Elsa dan Audy pun berjalan kearah parkiran sekolah. Audy tidak melihat kakaknya Handy.

"Yah.. Kayaknya kak Handy belum keluar deh sa. Lo luan aja sa ntar bus lo kelewatan." ujar Audy tersenyum pada Elsa.

"Oh... Okee. Gue luan ya" lalu Elsa berjalan melewati parkiran yg sangat malas Elsa lewatin.

"Elsa tuh Rell..." Davi menepuk punggung jourell yg sedang merokok.

"Mana..mana..." Jourell heboh sendiri. "Eh Elsa gue anter kuy?" ajak Jourell menghadang Elsa.

"Please...nih ya? Gue gak mau banyak haters gara-gara lo. Minggir! Lalu Elsa mendorong bahu Jourell begitu saja.

"Anjerr galak cuy" kekeh Jourell. Lalu mata Jourell beralih pada Simon yg sedang menatap Audy yg berdiri di gerbang.

"Hemm... Lihatin terosss. Samperin kalii" Jourell memanasi Simon.

" Tau nih si bos" Davi manggut-manggut.

"Apaan samperin. Gak!" tolak Simon lalu kembali menghesap rokoknya.

Datanglah Handy menuju arah parkiran untuk mengambil motornya.

"Ody

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ody...ngapain situ sini!" panggil Handy melihat Audy yg ada didekat gerbang berdiri terus. Yg dipanggil pun datang lalu tersenyum.

"Lama banget kak. Ody sudah nunggu lama" Audy memanyunkan bibirnya ngambek.

"Maaf ya sayang. Tadi gue rapat OSIS bentar" Handy mengacak rambut adiknya. Mereka sangat akrab.

"Pacaran jangan disini kali!!! Lo pikir kita ngontrak di dunia nih" sindiran pedas Simon berhasil meluncur membuat temanya menga-nga tak percaya. Biasanya Simon hanya bersikap bodo amat melihat adegan kayak gitu. Sedangkan Handy dan Audy melihat kearah suara

Handy yg peka jalan pikiran Simon pun tersenyum miring.
"Makanya cari pacar sono. Gak bosen jomblo mulu lama-lama jadi Zombie lo, jalan sendiri mulu. Banyak tuh yg ngantri sama lo gue dengar. Oh... Atau lo gay?" Kekeh Handy melihat muka merah padam Simon yg siap meledak. Audy pun langsung menepuk pelan bahu Handy sambil mengelengkan kepala agar kakaknya berhenti meledek.

Gerakan yg sangat lincah dari Simon yg turun dari motornya secara refleks menarik Handy turun dari motornya dan menjauh dari Audy. Calvin. Jourell. Dan Davi.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang