33. Malam Kelam (1)

1.7K 51 11
                                    

Happy reading...

Part ini bertaburan dengan adegan yang kasar dan kekerasan, harap memakluminya! Dan tidak untuk ditiru, sekian!

🌸🌸🌸

"Bukan kebetulan tapi takdir, maybe!"

---

Simon menyelidik keseluruh tempat dimana seseorang telah menahan Audy. Tempat yang sangat luas, lebar tapi gelap, hanya ada sedikit lampu yang menerangi tempat itu. Simon buru-buru turun dari motornya, berlari sekencang mungkin menuju ruangan tempat itu.

Alkohol, itulah bau yang pertama kali tercium mengisi ruangan itu. Simon berusaha mencari seseorang dari semua banyaknya ruangan yang ada ditempat luas itu.

Club? Bukan! Ini ruangan milik seseorang yang telah menahan Audy. Tempat yang sudah dia beli sebagai markas dari geng yang dia pimpin.

"WOII..... JERRY ANJING! DIMANA LO?" teriak Simon sekencang mungkin.

Brrukkk....

Simon berbalik saat salah satu pintu dari ruangan itu terbuka secara kasar.

Simon mengeryit, "Lo, ngapain anjing!" maki Simon bertanya.

"Ya ngapain lagi, gue nyelamatin Audy gue lah, bangsat!" ketus nya pada Simon.

"Dasar ketos sialan, udah gue bilang gak usah ngikut, bahaya buat tuh murid baru!" pekik Simon pada Handy sambil menahan emosi. Ya, orang itu adalah Handy.

"Lo gak tau gue siapanya Audy kan? Jadi jangan sok lo! Ini urusan gue juga!" hardik Handy.

Simon mendengus tak menjawab lagi. Gimana mau menjawab jika Handy memang benar. Disini Simon bukanlah siapa-siapanya Audy. Simon tak lebih dari seorang penganggu Audy, pikirnya.

Simon dan Handy menghentikan ocehan mereka, berlanjut fokus pada sasaran mereka. Mengebrak serta menghancurkan seisi ruangan itu untuk memunculkan sang pemilik sekaligus yang menahan Audy.

"BANGSAT!!! KELUAR LO?!" teriak Simon lagi.

"WOII!!! JERRY SIALAN KELUAR LO?!!" teriak Handy tidak sabar.

----

Tomi buru-buru berlari menuju sebuah ruangan, "Bos Jer, Si-Simon sama Ha-Handy udah datang bos," ujar Tom dengan nafas tak beraturan.

Jerry kemudian bangkit dengan senyum sadis, "Lo bawa nih cewek, jangan sampai lepas," ujar Jerry lalu berjalan menuju arah suara Simon dan Handy.

Tomi gemetar ketakutan, kemudian menguatkan dirinya untuk membawa Audy, sambil berdoa untuk kemenangan Jerry. Jika tidak dia bakal habis di buat Simon dan Handy.

Tomi mengambil topeng dari saku tas nya, memakaikannya ke wajahnya agar tak seorang pun dapat mengenalinya, takut jika Jerry bakal kalah, maka dia lah yang akan menjadi incaran Simon selanjutnya.

Brruakkkk

Jerry menendang sebuah pintu kayu hingga hancur. Kemudian tersenyum miring melihat Simon dan Handy yang menatapnya. Awalnya Jerry takut melihat tatapan devil milik Simon, tapi dia tepis, takut jika Simon bisa membaca raut wajahnya.

The Famous (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang