➢1.1

2K 228 10
                                    

Jeno masuk ke ruangan Donghae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno masuk ke ruangan Donghae. Hal pertama yang ia lihat adalah Donghae yang memegang surat dari sekolah.

"Apa masih belum jera untukmu?"

"Kau sudah mempermalukan keluarga ini dengan sikapmu di sekolah, sekarang bukannya merenungi kesalahanmu kau malah keluyuran hingga sore. Appa lelah menghadapimu Jeno. Kapan kau-

"Bisa menjadi Jaehyun hyung?"

"Jeno..."

Jeno tersenyum. Namun bukan itu yang Donghae harapkan.

Jeno membuka bajunya dan berbalik.

"Ayo appa beri aku hukuman..."

"Jeno~ya."

"Cepatlah! Aku harus belajar, aku harus membuatmu banggu... aku-

Jeno terdiam, saat Donghae memeluknya.

"Berhenti... appa tidak akan menghukummu."

"Lepaskan aku....cepat hukum aku!"

Donghae menggeleng.

"Cepat hukum aku! Ppali! Itu yang mau kau lakukan, benar? Cepat! Hukum aku! Buat aku jera!"

Plakk

"LEE JENO!"

Jeno tersenyum.

Donghae menatap Jeno nanar, ada apa dengan putra bungsunya?

"Jeno~ya.."

Jeno memakai kembali bajunya.

"Gomawo appa," ucap Jeno lalu pergi dari ruangan Donghae.

Sedangkan Donghae terduduk. Sikap Jeno benar-benar berbeda. Apa yang terjadi dengannya?

"Tiffany... sepertinya aku gagal menjadi ayah."

"Kau!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau!"

"Wae?"

"Kenapa kau?! Argh sial!"

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang