Jeno tetaplah Jeno, pemuda yang keras kepala. Yang mementingkan ambisinya daripada kesehatannya.
Yeeun menghela napasnya saat melihat Jeno yang masih berkutat di meja belajarnya dengan kacamata yang selalu ia pakai saat belajar dimalam hari.
"Jeno~ya sudah 3 jam kau mencatatnya. Ini sudah larut malam, kau harus tidur," ucap Yeeun.
Jeno menoleh.
"Sedikit lagi," ujar Jeno.
"Sedari tadi kau bilang 'sedikit lagi' tapi sampai sekarang tidak selesai. Ayolah, kau harus istirahat," jelas Yeeun.
"Nuna duluan saja, aku tidak akan tidur terlalu larut malam tenang saja," ucap Jeno.
"Ya sudah, kalau kau lelah jangan memaksakan, ingat! Kalau begitu aku tidur duluan, selamat malam," pesan Yeeun. Dia pasrah pada Jeno, dirinya juga sudah mengantuk dan besok dia ada kuliah pagi.
Jeno menatap pintu yang tertutup. Lalu, dia kembali menulis setiap materi yang ada di buku Jaemin pada buku miliknya. Setelah selesai menulis, Jeno tidak pergi tidur melainkan membuka laptopnya dan memeriksa materi lainnya yang Jaemin kirim melalu surel.
Jeno tertawa membaca deskripsi surel yang dikirim Jaemin.
Ini materi untuk manusia kepala batu.
Jeno mengakui jika dirinya memang keras kepala. Tapi dia pikir, baik dari ayahnya, Jaehyun dan Yeeun semuanya keras kepala. Dan untuk ibunya, entahlah Jeno tidak pernah tahu. Tapi yang Jeno sering dengar dari Jaehyun atau Yeeun, jika Tiffany,ibu Jeno adalah tipe yang selalu mengalah. Pantas saja ayah dan ibunya cocok, pikir Jeno.
Setelah membaca materi yang ada di laptop, Jeno membawa buku yang berisi rincian materi yang bisa Jeno ingat nateri apa saja yang belum ia pelajari dan mana yang sudah.
Tes
Saat sedang asik menulis tiba-tiba, hidungnya mengeluarkan darah. Jeno berlari ke kamar mandi dan membersihkan hidungnya.
"Tidak biasanya," gumam Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
Fanfiction-SUDAH TAMAT- [ lee jeno with his life ] "Aktingmu itu bagus sekali Jeno~ya." [ꜱᴛᴀʀᴛ : 23 april 2021 >ᴇɴᴅ : 23 Februari 2022] ©Rrantomato