Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau berdamai dengan Jeno? Sudah 5 hari dia kembali bersekolah dan kau hanya diam," ucap Xiaojun.
"Lalu aku harus apa?" tanya Lucas sembari memakan kentang goreng.
Xiaojun menggeleng.
"Paman buger datang hohoho," ujar Hendery sembari membawa nampan dengan 4 burger dan Mark datang dengan membawa 4 minuman cola.
"Mana pesananku?" pinta Lucas.
"Ini pesanan untuk Lucas, ini untuk Xiaojun dan terakhir untuk Mark Lee," Hendery memberikan mereka satu burger satu orang.
Mereka memakan burger masing-masing.
"Aku boleh bertanya?" ujar Mark.
"Ada apa?"
"Aku benar-benar aneh melihatmu Lucas, apa kau sudah berdamai dengan Jeno? Beberapa kali kau meloloskannya," ucap Mark.
"Pertanyaanmu sama seperti Xiaojun, apa itu penting? Apa aku harus selalu memukulinya dan membuat sakit? Aku sedang bosan, jika kalian ingin kalian saja," balas Lucas.
Jujur saja dia muak dengan pertanyaan kedua sahabatnya itu dan sepertinya hanya Hendery yang tidak bertanya tentang hal itu.
Mark dan Xiaojun hanya saling pandang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini akhir pekan dan saatnya untuk Jeno menemui Kun untuk pemeriksaan dan menemui Doyoung untuk konsultasi.
"Kau siap Jeno?" tanya Kun.
Jeno mengangguk yakin, hari ini dia ditemani Jaehyun karena Yeeun sibuk menyelesaikan tugasnya untuk skripsi.
"Jika kau kesakitan genggam tangan hyung," pesan Jaehyun.
Jeno mengangguk.
Cuci darah dimulai, Jeno memejamkan matanya saat alat itu bekerja. Dia mencengkram tangan Jaehyun cukup kuat.
"Shhh," ringis Jaehyun saat tangannya dicengkram kuat oleh Jeno. Tapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan yang Jeno alami.
Setelah 30 menit akhirnya cuci darah selesai, Jeno dibiarkan istirahat sebentar.
