➢6.4

1.7K 198 9
                                    

Sudah hampir dua minggu semenjak Jeno sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir dua minggu semenjak Jeno sadar. Tapi Jeno masih belum melihat ayahnya. Dia memang masih takut untuk bertemu, tapi tetap saja dia merindukan sosok yang berperan menjadi ayahnya itu.

"Mungkin appa  sibuk dengan pekerjaan dan terlalu kelelahan," pikir Jeno.

Jeno selalu berusaha berpikir seperti itu, karena saat dia masih koma. Dia bisa mendengar suara ayahnya memanggilnya, meski sampai saat ini pria itu tidak pernah menunjukkan batang hidungnya sama sekali.

Ceklek

Jeno menoleh ke arah pintu. Menampilkan Jessica dengan membawa kantong belanja.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Jessica.

"Sudah lebih baik," jawab Jeno.

"Syukurlah, dokter bilang malam ini atau besok kau sudah bisa pulang," ucap Jessica.

"Aku ingin pulang malam ini," pinta Jeno.

"Baiklah," Jessica mengusap kepala Jeno.

Hubungannya dengan Jeno sudah jauh lebih baik. Dia bersikap selayaknya seorang ibu, baik pada Jeno, Jaehyun maupun Yeeun. Dia juga sudah merenungi kesalahannya. Awalnya dia ingin menyerahkan dirinya terkait kasus penculikan dan kecelakaan. Tapi Jeno justru memaksanya untuk tidak mengungkapkan apapun.

"Jika eomma melakukan itu, aku akan kehilangan lagi sosok ibu..."

Jessica benar-benar terdiam mendengar ucapan itu. Penyesalan memang datang diakhir, andai saja saat itu dia lebih memilih untuk ikhlas daripada mementingkan rasa irinya pada Tiffany. Tiffany memang tidak mengurus  Jeno hingga Jeno tumbuh menjadi balita lalu menjadi remaja dan berakhir dewasa. Tapi semua kebaikan yang ia lakukan, ia tanamkan di hati anaknya itu. Kata-kata positif  selalu ia ucapkan saat Jeno masih belum mengerti apapun tentang dunia. Tidak seperti dirinya, yang lebih memilih untuk memenuhi kesenangan nafsunya daripada menghabiskan waktu dengan kedua anaknya.

"Hari ini, eomma membuat samgyetang cocok untuk musim dingin seperti ini," Jessica menyiapkan makanan untuk Jeno.

"Ah tentunya dibantu oleh Yeeun, dia sudah sangat mahir memasak," lanjut Jessica sembari menyiapkan makanan.

"Selamat makan," ujar Jessica.

Jeno mengangguk, "gomawo eomma."

"Makan yang banyak, aku akan membereskan perlengkapanmu dulu," kata Jessica.

Jeno memakan samgyetang itu dengan lahap.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang