A
nnyeong~
Wah rasanya canggung sekali untuk menulis di buku ini. Padahal banyak sekali yang ingin aku ungkapkan disini.Apa yang harus aku lakukan pertama kali?
Mengenalkan diriku?Perkenalkan aku Lee Jeno, usiaku 16 tahun aku menginjak SMA hari ini. Aku anak dari Lee Donghae dengan Tiffany. Aku memiliki 2 kakak yaitu Jaehyun hyung dan Yeeun nuna. Aku juga memiliki sahabat bernama Na Jaemin. Oh jangan lupakan keluarga keduaku, paman Siwon dan eomma Yoona. ㅋㅋㅋㅋㅋ
Benar-benar membosankan bukan? Aku juga bosan. Apa yang harus aku tulia disini? Surat perpisahan? Atau pesan untuk orang tersayangku saat aku pergi nanti? Hmm...ide bagus.
Jaehyun terkekeh membaca lembaran pertama dari surat itu.Ternyata Jeno sudah merencanakan semuanya.
Setelah mengucapkan salam perpisahan, Jaehyun membaca buku itu di rumah duka.
Rumah duka itu dipenuhi dengan orang-orang berpakaian hitam. Mereka mengucapkan berduka cita pada keluarga Lee.
Semua teman Jeno merasa kehilangan sosok yang berjuang bersama itu, terutama Jaemin. Anak itu menjadi lebih diam setelah mendengar kabar Jeno yang sudah pergi. Sebelum Jeno dibawa ke rumah duka, Jaemin sempat meraung dan melarang petugas untuk membawanya. Jaemin masih yakin jika Jeno tidak pergi dia masih hidup.
"KENAPA KALIAN BEGITU PUTUS ASA?! JENO MASIH HIDUP! DIA HANYA TIDUR KARENA KELELAHAN! BESOK DIA AKAN BANGUN!"
Setelah Jaehyun menjelaskan tentang Jeno pada Jaemin. Akhirnya pemuda itu pasrah dan menatap kosong peti milik Jeno yang dibawa ke rumah duka.
"Jaemin... kau belum makan sejak tadi siang," ujar Yoona.
Jaemin tidak menjawab, dia menatap bingkai foto milik Jeno dengan rangkaian bunga di sampingnya.
"Dia mengingkari janjinya," ucap Jaemin.
Yoona terdiam, membiarkan putranya mengungkapkan yang ia rasakan.
"Kenapa kau berbohong! Kau bilang kita akan selalu bersama! Kita akan bertetangga bersama keluarga kecil kita suatu saat! Tapi kenapa kau malah pergi, kenapa?!" teriak Jaemin.
"Kau memang aktor yang handal Lee Jeno. Kau bahkan menyimpan semua rasa sakitmu tanpa membaginya denganku. Lantas apa gunanya aku sebagai sahabat. APA GUNANYA AKU?!"
Jaemin mengepalkan tangannya, dia marah, sedih dan kecewa dalam waktu bersamaan. Marah karena dia tidak bisa menjadi sandaran untuk sahabatnya, sedih karena ia harus merasakan kehilangan sahabatnya, dan kecewa pada dirinya sendiri yang bahkan tidak bergunu untuk sahabatnya itu. Saat Jeno kesakitan, dia hanya bisa diam tanpa bisa menolongnya.
Jaemin menarik napasnya.
"Tidak akan kubiarkan ada lagi anak sepertimu, Lee Jeno...," gumam Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
Fanfiction-SUDAH TAMAT- [ lee jeno with his life ] "Aktingmu itu bagus sekali Jeno~ya." [ꜱᴛᴀʀᴛ : 23 april 2021 >ᴇɴᴅ : 23 Februari 2022] ©Rrantomato