"Ku dengar Jeno sudah kembali ke sekolah," ujar Mark dengan jus semangka di tangannya.
"Lalu?" Lucas menatap Mark.
"Kau tidak ingin berolahraga dengannya? Melatih ototmu itu?" tanya Mark.
"Aku sedang tidak mood biarkan saja," jawab Lucas.
"Ouw ouw apa benar ini Lucas?" Xiaojun langsung menyentuh kening Lucas.
"Yak! Aku tidak sakit," ucap Lucas.
"Biasanya kau bersemangat untuk memberi Jeno pelajaran," kata Xiaojun.
Lucas hanya menyandarkan kepalanya ke tembok di belakangnya.
"Hanya tidak ingin. Hari ini kubiarkan dia bebas dulu, mungkin besok?"
Mark dan Xiaojun mengangguk. Sementara itu Hendery tersenyum kecil pada Lucas, sedangkan Lucas yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya malas.
Jeno berlari ke kamar mandi karena dia kembali mimisan. Jeno membersihkan hidungnya, beruntung tidak ada darah yang menetes ke seragamnya.
Jeno kembali membasuh wajahnya. Seseorang memberikan Jeno tissue.
"Terima kasih," Jeno mengeringkan wajahnya.
"Ini, Tis-
Jeno menoleh ke kanan dan kiri, lalu ia menoleh ke belakang tetap tidak ada orang. Lalu siapa yang memberikannya Tissue?
Jeno mengendikkan bahunya, dia menulis di selembar Tissue itu. Jeno selalu membawa pulpen kemanapun, karena dia tahu mungkin sewaktu-waktu itu akan dibutuhkan seperti saat ini. Setelah menulis sesuatu di tissue itu Jeno menyimpan kembali tissue itu ke kotaknya dan pergi keluar.
Orang itu keluar dari salah satu bilik kamar mandi. Dia mengambil tissue yang ditulis dengan pulpen oleh Jeno.
'Terima kasih orang baik. Aku tidak sempat melihatmu. Jadi aku berterima kasih dengan tulisan ini.'
Orang itu tersenyum.
"Sama-sama," ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
Fanfiction-SUDAH TAMAT- [ lee jeno with his life ] "Aktingmu itu bagus sekali Jeno~ya." [ꜱᴛᴀʀᴛ : 23 april 2021 >ᴇɴᴅ : 23 Februari 2022] ©Rrantomato