"Terima kasih," ucap Jeno pada Siwon.
"Paman pergi dulu," pamit Siwon.
"Sampai jumpa di sekolah!" Seru Jaemin lewat jendela mobil dengan kepala yang dikeluarkan.
"Hati-hati!"
Jeno terkekeh, ada-ada saja kelakuan sahabatnya itu.
"Bahagia bersama keluarga barumu?" ujar Nayoung.
Jeno hanya diam dan pergi melewati Nayoung begitu saja.
"Anak tidak tahu sopan santun! Bagaimana bisa memiliki tatakrama jika dia tidak memiliki ibu dan hanya memiliki ayah yang gila kerja dan sosok kakak yang egois," ucap Nayoung.
Jeno menoleh pada Nayoung dengan tatapan datar. Ralat, itu JN bukan Jeno.
JN tersenyum dan mendekat Nayoung, "Jangan lupakan jika ayah yang gila kerja adalah putramu, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Bukankah suamimu juga begitu? Ah kakak yang egois? Dia juga cucumu kan? Ibu? Dia menantumu Nyonya Im Nayoung."
"Kau-
"Ahahahaha tegang sekali wajah keriputmu itu," kekeh JN.
Plakk
"BERANINYA KAU!"
"Shhht...," JN mengacungkan telunjuknya di hadapan Nayoung.
"Jangan terlalu tinggi nada suaramu. Darahmu juga akan meninggi."
"Kau! Benar-benar! Kali ini aku akan membuatmu tersiksa sampai kau menganggap dunia ini adalah neraka. Sama seperti yang di rasakan-
"Appa! "
Nayoung menghentikan ucapannya saat Donghae datang dengan setelan kerjanya.
Donghae tersenyum pada Jeno atau tepatnya JN, "tadi kau makan bersama Jaemin?"
JN mengangguk. "Ah Yoona eomma juga memberikan ini untuk disini."
"Wah sepertinya lezat," ujar Donghae.
"Mau temani appa makan?" tanya Donghae.
JN mengangguk antusias.
Donghae merangkul putra bungsunya yang memiliki tinggi badan sama sepertinya. JN menoleh pada Nayoung dan tersenyum.
Nayoung hanya terdiam di tempat. Niatnya membuat Jeno takut, tapi ternyata dia yang ketakutan.
"Sial."
KAMU SEDANG MEMBACA
Some
Fanfiction-SUDAH TAMAT- [ lee jeno with his life ] "Aktingmu itu bagus sekali Jeno~ya." [ꜱᴛᴀʀᴛ : 23 april 2021 >ᴇɴᴅ : 23 Februari 2022] ©Rrantomato