Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ceklek
Pintu kamar itu terbuka, masih sama seperti dulu. Saat pemilik kamar itu masih ada. Tumpukan kertas di meja belajarnya, semua pencapaian yang ia simpan di lemari miliknya dengan debu menempel.
Kamar yang selalu dijadikan tempat pelampiasan segalanya.
Donghae mendudukkan dirinya di kursi meja belajar milik putranya itu. Dia melihat bingkai foto istri dan putranya yang masih bayi itu.
"Kalian...sudah bahagia kan?"
Donghae tersenyum, lalu pria itu mengusap bingkai foto itu.
Tok tok
Suara ketukan mengalihkannya, Donghae menoleh.
"Ini benda milik Jeno dari rumah sakit yang tertinggal," ujar Yeeun.
Donghae mengangguk.
Tak
Sebuah kotak jatuh dari lemari Jeno saat Yeeun membereskan barang Jeno.
"Kotak apa ini?" tanya Donghae.
Yeeun menggeleng. Gadis itu memilih untuk kembali membereskan barang-barang Jeno pada tempatnya masing-masing.
Sedangkan Donghae mengambil kotak itu dan membukanya. Terdapat surat dan sebuah alat rekam.
"I-ini..."
Flashback On
Hari yang paling ditunggu oleh Jeno adalah hari dimana Jeno bisa pulang ke rumah.
"Kondisimu sudah lebih baik, ingat! Minum obatmu dengan teratur dan dosis yang cukup, mengerti?" pesan Kun.
Jeno mengangguk.
"Gomawo Doctor Kun," ucap Jeno.
Kun tersenyum.
"Sehat selalu... kita akan bertemu di cafe atau restoran bukan di rumah sakit lagi, kata Kun.
Jeno terkekeh.
"Aku pergi dulu," pamit Jeno yang diangguki Kun.
Jeno melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit. Dia menarik napasnya, menghirup udara di luar rumah sakit.
"Jeno," panggil Yeeun.
"Ayo cepat masuk mobil," titahnya.
Jeno mengangguk, lalu masuk ke dalam mobil.
"Jaehyun oppa tidak bisa datang karena ada kelas tambahan di kampusnya," ucap Yeeun.
"Jaehyun hyung pasti kelelahan...," ujar Jeno.
"Nanti kalian akan bertemu," kata donghae. ° ° ° Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit mereka akhirnya sampai di kediaman keluarga Lee.
