3.Aktorku

784 29 0
                                    

Hai
.
.
.

Sepanjang waktu istirahat dan sepanjang Adami bersama Laura disekolah tidak ada perubahan yang baik dari suasana hati seorang Laura saat ini.

"Law?"Lirih Adami. Laura hanya menengok sebentar lalu memposisikan lagi wajahnya datar.

"Lo.."

"Gue gapapa kok, setelah pulang sekolah lo mau nemenin gue gak?"Ucap Laura disaat Adami hendak berbicara.

"Kemana?"Tanya Adami.

Laura tersenyum manis memandang sahabatnya. "Ke Cafe,"Singkatnya.

....

Seusai pelajaran Adami dan Laura segera pergi menuju parkiran mobil karena Adami selalu menggunakan mobilnya untuk pergi ke sekolah.

Sampailah mereka ditempat yang sudah tidak asing lagi bagi mereka. Yaa, Cafe Pemuda.

Laura masih belum membuka suaranya dari tadi, tapi karena Adami tau minuman kesukaan sahabatnya iapun segera memesan dua minuman.

"Mii apa gue terima aja perjodohan itu?"Tanya Laura To The Point.

Adami menghela nafas sekejap.

"Itu terserah lo tapi gue saranin buat tanya alasan tante Nisa menjodohkan lo dan juga siapa lakinya,"Ucap Adami yang langsung diangguki oleh sahabatnya.

"Thanks"

Pesananpun telah datang mereka menikmati minuman yang tadi dipesan Adami untuk mereka berdua.

"Lo gausah sedih ya Law, ada gue disini."Seru Adami saat Laura sedang menggigit sedotan dimulutnya.

"Pasti"Jawab singkat Laura.

Cukup lama mereka berbincang hingga melihat waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Laura segera mengajak Adami untuk pulang.

Sesampainya Laura dirumah. Adami sudah langsung menancap gasnya meninggalkan perkarangan rumah Laura, sedangkan gadis itu masuk kedalam rumah dengan suasana hati yang sudah cukup baik.

"Nah baru datang,"Ucap Nisa bangkit dari duduknya.

"Assalamualaikum"Salam Laura pada Nisa. Pandangan Laura beralih kepada seseorang yang sedang bersama Ibunya.

Siapa Om Tua Ini, Apakah Dia Orang Yang Ibu Jodohkan Denganku? -Gumam Laura dalam hatinya.

"Duduk!"Suruh Nisa pada putrinya.

"Kenalin ini Om Thomas"Nisa memperkenalkan orang yang berbadan tegap itu pada Laura.

"Saya Laura"Laura menjabat tangan Thomas sedikit takut.

Nisa tersenyum tipis melihat Laura mau menerima permintaannya untuk berkenalan.

"Jadi ini yang namanya Laura, Putri ibu?"Thomas tersenyum mengerikan memandang Laura dari atas hingga bawah.

Ini Mah Jodohnya Mama Kali, Tapi Kalau Jodoh Gue Gimana Hihhh -Ucap Laura dalam hatinya bergidik ngeri.

"Jadi dia adalah orang tua dari lelaki yang akan Ibu jodohkan denganmu,"Kata Nisa membuat Laura  memandang sinis Ibunya.

Kata 'Perjodohan' membuat Laura muak mendengarnya. Ia sudah bosan akan hal itu.

"Jadi?"Tanya polos Laura.

"Jadi maksudnya Ibu tetap mau menjodohkan Laura? Dan juga Om apa anak Om mau dengan saya?"Pertanyaan beruntun itu datang dari mulut kecil Laura.

"Iya, anak Om sudah kenal kamu sejak dia bersekolah makanya ia meminta Om untuk menjodohkan kamu dengan anak Om sendiri."Jawab Thomas secara merinci.

Kenal?, Siapa?, Apa Gue Kenal Juga?. -Pertanyaan itu datang dari pikiran Laura.

"Semenjak dia bersekolah?, Artinya dia sudah lulus?"Tanya Laura bingung.

"Iya dia sudah Lulus tahun kemarin,"Ucap Thomas berwibawa.

Njirr Om-Om Dong -Umpat Laura.

Laura masih berendam dalam pikirannya yang menurut dirinya ini sungguh aneh. Laura memang cantik malah cantik banget tapi ia memiliki kepribadian yang keras, Apa ada yang mau sama Laura?

"Kemana dia sekarang, Kok gak ikut sama Om?"Tanya Laura memberanikan diri.

"Kamu udah gak sabar yaaa,"Perkataan itu tiba-tiba keluar dari mulut sang Ibu.

"Dia sedang Syuting di Bali dan besok baru akan pulang."Jawab Thomas.

"Syuting?"Mata Laura sedikit membelalak mendengar hal yang sudah tak asing baginya.

"Iya dia seorang artis. Kamu pasti mengenalnya,"perkataan sang Ibu malah semakin Laura menjadi takut untuk menerima perjodohan ini.

Karena Laura sudah merasa cukup jelas dengan hari ini iapun segera berpamit untuk masuk kedalam kamar untuk membersihkan badannya.

"Saya ke kamar dulu Om,"Ucap Laura dengan senyuman kecil.

"Silahkan,"

Disaat Laura hendak melangkahkan kakinya menjauh dari kedua orang yang sedang berbincang, tiba-tiba "Kalau kamu berhasil maka hutangmu semuanya LUNAS"

Deg

Laura terdiam sejenak mendengar pernyataan itu, karena apa? Karena kata Ibunya semua hutang sudah dilunasi oleh mendiang Ayahnya, tapi kenapa sekarang begini.

"Jadi Ibu seolah-olah sedang menjualku?"Rintih Laura menahan air matanya yang hendak jatuh.

...

WAHH GILASIH... :(

Jangan Lupa Vote dan Commentnya
Hehe

Thank you

Aktor Itu Suamiku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang