28.Aktorku

291 9 4
                                    

HAYYYIIII
...
PART Kesekian an an an
..
Jangan Lupa VOTE dan COMMENT
.


Tepat pada pukul 20.30 para tamu undangan yang sebagian besar adalah keluarga Arasya segera mengumpul ditempat yang telah disediakan untuk melaksanakan akad nikah.

"Untuk calon mempelai pria, silahkan duduk!" suruh MC dengan pengeras suaranya.

Arasya segera duduk dan mulai berhadapan dengan penghulu dan juga para saksi.

"Silahkan calon pengantin wanita untuk masuk ke ruangan dan duduk disebelah mempelai pria," pinta lagi MC.

Laura mulai berjalan sedikit demi sedikit bersama Adami juga Tante dari Arasya.

Gila Cantik Banget Nih Cewe, -puji Arasya tentunya didalam hati.

Kedua calon pengantin sudah duduk tenang dikursinya masing-masing, jantung keduanya sedang berdebar hebat karena canggung.

"Silahkan bapak, bisa dimulai sekarang" ucap MC.

"Baiklah, kalian sudah siap?" tanya Penghulu menatap bergantian dua insan muda yang akan bersatu.

"Sudah. Pak,"

Arasya mulai berjabat tangan dan siap untuk mengucapkan Ijab Qobul.

'Saya Nikahkan Engkau Ananda Arasya Kaffindara Bin Thomas Akkafi Dengan Laura Putri Diandra Binti Hasan Tjatmoko Dengan Mas Kawin Uang Dua Milyar Setengah Beserta Seperangkat Alat Solat Dibayar Tunai'

"Saya Terima Nikah Dan Kawinnya Laura Putri Diandra Binti Hasan Tjatmoko Dengan Mas Kawin Tersebut. Tunai," sahut Arasya.

"Gimana? Sah?"

"SAHHHHHH"

"Alhamdulillah...."

Akad nikahpun berjalan dengan lancar tanpa terkendala apapun itu, kini Laura dan Arasya sudah menjadi pasangan suami dan istri yang SAH.

Acarapun dilanjutkan dengan sesi foto pribadi.

"Hai suami gue," sapa Laura sedikit berbisik.

"Halo istriku," sahut Arasya.

Keduanya duduk bersama diatas pelaminan layaknya seorang Raja dan Ratu untuk sehari ini.

"Silahkan yang mau memberikan doa dan selamatnya untuk segera naik keatas pelaminan," kata MC.

Para tamu undangan segera memberi selamat dan doa pada Laura dan Arasya, termasuk Adami.

"Sayangkuuhh selamat yaa udah jadi Istrinya aktor terkenal sejagat raya ini," ucap Adami seraya memeluk tubuh Laura.

"Makasihh, cepet-cepet nyusul ya sama mang Samin. Hehe," kata Laura sedikit menggoda sahabatnya itu.

"Gila banget,"
"Selamat ya suaminya sahabatku," ucap Adami beralih pada Arasya yang pada malam hari ini semakin tampan.

"Makasii," jawab Arasya sembari tersenyum manis.

"Inget pesen gue!" bisik Adami pada Arasya lalu beralih cepat ke Thomas Akkafi.

Malam semakin larut begitupun dengan mata Laura yang sudah tak bisa diajak kompromi untuk tetap terbuka lebar.

"Syaa, kapan beres nih acara?" tanya Laura.

"Bentar lagi. Udah ngantuk ya?" ucap Arasya yang segera diangguki Laura.

Tangan Laura dengan cepat ditarik oleh Arasya pergi dari tempat awal mereka. Entah kemana Laura akan dibawa yang pasti dirinya sudah tak bisa memberontak, apalagi dalam keadaan mengantuk.

"Mau kemana?" tanya Laura.

"Pulanglah," jawab Arasya seraya membuka pintu mobil berwarna putih.

"Tapi acaranya belum selesai, sahabat gue juga masih ada didelam, Bi Maè juga." tutur Laura.

Arasya berdecak, "Gapapa, Adami biar aku yang telfon dan Bi Maè udah gak kerja lagi dirumah kita sesuai dengan perjanjian," jawab Arasya dengan jelas.

Laura menuruti apa yang dikatakan suaminya itu dan masuk kedalam mobil.

....

Sesampainya di rumah, Laura segera masuk kedalam kamarnya dan mengganti bajunya juga menghapus make up-nya.

"Laura?" panggil Arasya diluar kamar sana.

Laura segera membukakan pintu kamarnya untuk Arasya dan menampakan sebagian wajahnya saja.

"Apa?" tanya ketus Laura.

"Kok masuk ke kamar ini? kita kan udah halal masa sih pisah kamar mulu,"  papar Arasya dengan wajah yang memelas.

Laura merotasikan matanya malas, "Yaudah. Awas!" kata Laura menabrak tubuh Arasya dan masuk kedalam kamar Arasya.

Saat masuk ke kamar Arasya tiba-tiba tubuh Laura diam kaku ditempat.

"Bau banget sih kamarnya, gue gak betah kalau giniii!" protes Laura.

"Ya terus gimana dong?" tanya Arasya yang sedari tadi menguntit Laura dari belakang.

"Udahlah besok gue bersihin dan hari ini tidur di kamar gue dulu!" ucap Laura membalikan badannya.

"Yaudah," Arasya mengangkat tubuh Laura untuk masuk kedalam kamarnya dengan cepat.

Setelah sampai dan pintu kamar telah tertutup Arasya segera menurunkan Laura diatas ranjang tanpa penolakan dari gadis itu.

"Gausa macem-macem ye lo," sergah Laura memandang seram wajah Arasya yang kini berdekatan dengan wajahnya.

"Semacem aja, boleh?" ucap Arasya sedikit berbisik.

"Gabolehhh,"

Bughh

Tubuh Arasya terpental kebelakang saat Laura mendorong kuat tubuh Arasya.

"Aww sakit nih tulangku," rengek Arasya.

"Hehe maap, yok bobo!" ajak Laura seraya menarik tangan suaminya itu untuk segera tidur bersebelahan dengannya.

Sedikit demi sedikit kesadaran Arasya mulai menurun dan kini dirinya sudah mendahului Laura ke alam mimpi.

"Ganteng banget sih kalau tidur gini, maafin belum kasih apa-apa buat kamu. Arasya," lirih Laura seraya melihat wajah tenang Arasya disaat tidur.

***

Laura&Arasya Udah Nikah Aja Nih, Kapan  Pembaca-nya Nyusul NIH??

Ucapkan Selamat Untuk Pengantin Baru KITA a a a
....

TBC

Aktor Itu Suamiku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang