Aku Harus Pulang...
...
..
.Adami dan Arasya kini sudah berpencar untuk mencari info tentang keberadaan Laura dan bertemu lagi dititik yang sudah ditentukan keduanya.
Adami bertanya pada beberapa orang yang ia lewati, namun hasilnya belum seperti apa yang diinginkan. Sedangkan Arasya mencari ke beberapa gang yang memungkinkan Laura pergi kesana ketika kabur dari jangkauan sang Ibu.
"Laura... Aku kangen, maafin aku sayang," lirih Arasya.
Setelah sepuluh menit keduanya berpencar akhirnya Adami bertemu kembali dengan Arasya untuk saling bertukar informasi.
"Gimana? Gue sama sekali ga nemu apa-apa," ucap Arasya.
"Sama."
....
Laura kini baru saja merampungkan kegiatan memasaknya untuk makan bersama dengan Rangga, sebenarnya Rangga menolak untuk dimasakan oleh Laura namun Laura tetap memaksa dengan dalih agar hemat.
Keduanyapun mulai menyantap makanan di atas meja makan kecil yang berada di dapur Apartemen milik Rangga.
"Hemm makanan buatan lo enak juga," puji Rangga.
"Hehe padahal mah biasa aja,"
"Seriusan. Beruntung banget deh si Arasya tiap hari dimasakin lo," ucap Rangga sambil sesekali memasukan makanan kedalam mulutnya.
Laura hanya menanggapi dengan senyuman, ia malah terus menikmati santap makannya bersama teman dari suaminya itu.
"Oh iya, lo udah pernah cek up atau USG gitu?" tanya Rangga.
"Cek Up udah tapi, USG belum pernah.".
"Nah kalau gitu kita berangkat USG yuk! Mau ya?" ujar Rangga meminta Laura agar mau diajak pergi USG.
"Hem tapi gue gak punya uang,"
"Masalah gampang asal lo mau, ya. Gue maksa nih," Rangga menatap Laura selayaknya anak kecil yang meminta dibelikan sesuatu.
Apa boleh buat Laura hanya bisa mengangguk menyetujui permintaan dari Rangga toh, dirinya belum pernah melakukan USG sebelumnya.
Setelah keduanya menyelesaikan makannya merekapun pergi menuju sebuah rumah sakit swasta yang kebetulan tak jauh dari Apartemen Rangga.
"Jauh ya?" tanya Laura.
"Enggak. Didepan nanti belok kanan dah disitu,"
Sesampainya di Rumah sakit Laura dan Rangga berjalan berdampingan menuju tempat pendaftaran dan masuk ke ruang pemeriksaan tanpa harus berlama-lama lagi.
"Wahh pasangan muda ternyata," ujar seorang dokter kandungan.
"Hehe kita bukan pasangan, ini sepupu saya. Bu,"
"Oalaa oke deh, silahkan berbaring ya buu," pinta dokter pada Laura untuk segera berbaring dan melakukan cek terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aktor Itu Suamiku [SELESAI]
Teen Fiction{ŚÉĹÉŚĄÌ} "AWALNYA EMANG MEMBOSANKAN, TAPI DIHARUSKAN UNTUK DIBACA TERUS" Hati Dan Pikirannya Sangatlah Bertolak Belakang, Apalagi Dengan Tujuannya. Banyak Yang Diinginkan Oleh Aktor Muda Itu Dari Perjodohannya Dengan Seorang Gadis Sederhana Berum...