Aktor Itu Suamiku [SELESAI]

47.Aktorku

Apakah Ini Waktunya Diriku Merelakan Semuanya Dan Memulai Kehidupan Yang Baru?
...
..
.

Setelah cukup lama menikmati angin sore diatas balkon rumahnya, Laurapun masuk kedalam kamar dan mengganti seragamnya dengan baju santai miliknya.

Sesaat sesudah berganti baju, terdengar suara notifikasi yang masuk kedalam ponsel berwarna hitam milik Laura. Ia segera melihat siapa yang memberi pesan kepadanya sore ini.

"Arasya?"

Laura hanya bisa membalas dengan menyetujui permintaan suaminya itu. Dirinya sudah pasrah jikalau ia di cap sebagai wanita kotor dimata orang-orang yang mengenalnya.

"Gue sanggup kok," Laura menguatkan dirinya sendiri lalu beranjak pergi ke dapur untuk mengecek persediaan bahan masakannya.

....

Di sebrang sana, Kania bersama ketiga temannya masih tetap mengintai rumah Laura untuk mencari tau kenapa belakangan ini Laura memakai jaket.

"Weh eh itu ada orang. Kayaknya tetangga si Laura," ucap perempuan berjaket pink tua dikursi belakang mobil.

"Pak!" panggil Kania, turun dari mobilnya.

"Iyaa. Ada apa neng?"

Kania melihat sekilas rumah besar Laura yang berada di sampingnya saat ini lalu kembali menatap seorang lelaki tua yang melintas.

"Bapa kenal sama yang punya rumah ini?" tanya Kania.

"Sebenernya saya ga tau kenal cuman, saya tau aja. Kenapa?"

"Taunya gimana, Pak?" Kania terus mencoba menggali informasi mengenai pemilik rumah besar yang ditinggali Laura.

Bapak tua itu menerawang sekilas, "Yang saya tau disini ada perempuan yang lagi hamil deh, gatau juga suaminya yang mana." Jelas Lelaki tua itu.

"Berapa orang?"

"Yang saya tau dia tinggal disini sendiri tapi kadang juga ada perempuan yang dateng ke rumah ini," ujarnya.

"Oh gitu yaa ... Yasudah, makasi pak."

"Sama-sama,"

Kania segera kembali ke dalam mobilnya untuk menginfokan apa yang ia dengar tadi dari bapak tua tadi.

Bapak tua itu menghampiri seorang lelaki yang menunggunya di ujung jalan rumah Laura dan Arasya. Lelaki itu adalah Hesyam.