Mohon Maaf Setiap Part Tidak Ada Yang Di Revisi Lagi Sebelum UP, So.. Kalau Ada Yang Typo Atau Kalimat Kurang Jelas Diberitahukan
. . .Ramainya kantin membuat Laura dan Adami tidak kebagian tempat duduk, padahal meja dan kursi kantin banyak tapi hari ini hilang entah kemana.
"Vin, ini meja sama kursi pada kemana?" tanya Laura pada teman sekelasnya yang sedang menikmati makanan diatas meja.
"Kayaknya pada dipake dekorasi atau alat tambahan buat acara nanti deh," sahut Vina.
Laura hanya mengangguk dan berlalu begitu saja menuju taman samping yang tak jauh dari kantin. Ditemani Adami, Laura menyantap makan siangnya beralaskan kardus bekas diatas tanah.
"Laura," suara itu begitu tak asing ditelinga Laura. Laura menatap keatas dan melihat Arasya ada dihadapannya saat ini.
Laura dengan cepat berdiri, "Heh ngapain kesini?" tanya Laura sedikit berbisik karena takut jika ada yang melihat kedekatan Arasya dengan dirinya.
Arasya menghembuskan nafasnya kasar, "Ya kan diundang, yaudah jadi kesini aja." Jawabnya.
Laura menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan kelima jarinya, "Kan malemm. Arasyaaa," ucap Laura.
"Ya gapapa kan udah kangen sama Istri aku," sahut Arasya sedikit menggoda.
"Hadeuh ngebucin, gue jadi nyamuk nihh kawans." Adami berkicau tak nyaman melihat kedua orang yang ada dihadapannya.
"Suttt, bersisik!" peringat Laura agar Adami tak terlalu keras berbicara.
"Ikuttt aku!" ajak Laura dengan menarik tangan suaminya itu.
Laura membawa Arasya pergi menjauh dari halayak ramai untuk mengobrol empat mata sebentar.
"Apa?" tanya Arasya.
"Ishhh jangan kaya ginii atuhhh, kamu itu buat aku sport jantungg." Laura meluapkan kekesalannya pada Arasya.
"Iya-iya. Aku salah, maaf. Tapii aneh deh, kok kamu manggilnya Aku-Kamu sekarang?" ujar Arasya seraya mengerutkan keningnya.
"E-euh itu keceplosan, dahlah sono pergi!" titah Laura berlalu meninggalkan Arasya seorang diri.
Diatas langit sana terbentuklah dengan sempurna bulatan bercahaya bernama bulan, menyinari gelapnya malam ini.
"Lo buruan siap-siap," ujar Adami sembari menumpangkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aktor Itu Suamiku [SELESAI]
Teen Fiction{ŚÉĹÉŚĄÌ} "AWALNYA EMANG MEMBOSANKAN, TAPI DIHARUSKAN UNTUK DIBACA TERUS" Hati Dan Pikirannya Sangatlah Bertolak Belakang, Apalagi Dengan Tujuannya. Banyak Yang Diinginkan Oleh Aktor Muda Itu Dari Perjodohannya Dengan Seorang Gadis Sederhana Berum...