17.Aktorku

357 12 2
                                    

Terkadang Rindu Terjawab Di Waktu Yang Tak Terduga
-
--
---

Nisa masih disibukan dengan semua urusan yang ada didepan matanya, hingga ia tak memperdulikan suara dering telfon yang terus berbunyi dari benda pipih miliknya.

Laura. ya, dia penyebab dering telfon sang Ibu berbunyi sedari tadi. Ia merindukan sosok seorang Ibu disampingnya saat ini, tapi rindunya belum terbalaskan sampai saat ini juga.

"Duh ganggu banget nih," Kesal Nisa terganggung dengan suara notifikasi dari Handphone miliknya.

Nisa segera membuka isi Chat yang menampakan nama Laura Putri disana.

"Laura?" Ucap Nisa segera mengetik balasan dihandphonenya.

Maaf Sayang, Jangan Dulu Kerumah Ya. Tolong Jaga Diri Baik-Baik Disana :)

Nisa segera menyimpan dan tak lupa menekan logo bergambar speaker dicoret untuk mengalihkan ke mode silent.

Sedangkan seorang gadis berambut panjang itu sedang duduk kecewa disebuah kursi depan gedung sekolahnya.

"Hufftt--" keluh Laura menatap kecewa handphonenya.

"Kenapa gak dibolehin ke rumah ya, apa Ibu lagi sibuk?" Ucap Laura sambil memasukan handphone miliknya kedalam tas.

Saat bersamaan dengan kegiatannya tiba-tiba suara motor berhenti didepan tubuh Laura.

"Law--" Panggil seseorang yang membuat Laura merubah arah pandangnya.

"Hayu atuh mau bareng ga?" Tanya Arkana memakai jaket kulit hitam berlambang burung elang dibelakangnya.

Laura bangkit dari duduk menghampiri Arka yang sedang tersenyum padanya.

"Nah gitu dong, nih helmnya," ucap Arka memberikan helm pada Laura.

Laura tersenyum miring dan membiarkan tangan Arka melayang di udara.

"Pedeeee bangettt looo, gue gak mau bareng sama cowo cupu kaya lo," Laura menampis uluran tangan Arka membuat helmnya terjatuh ke aspal.

"Upss sorry," Kata Laura menutup bibirnya lalu berlari meninggalkan Arkana.

"WOYYYY ITU HELM MAHAL, 20 JUTA BELINYAAAAA," Teriak Arka yang kesal karna perlakuan Laura padanya.

Laura masih terus berlari hingga tak terlihat adanya Arka dibelakang sana, tapi mobil berwarna hitam menepi didepan Laura yang sedang berjalan santai.

"Duh siapa lagi ini," Kesal Laura saat melihat mobil berhenti didepannya.

"Hai cantik!" Sapa seorang pria yang Laura cukup kenali.

"Cantik-cantik bapakmuuu, ngapain lo kesini?" Tanya ketus Laura saat melihat Raka atau lebih dikenal Akka yang sedang berjalan ke arah Laura.

Laura menyipitkan matanya membuat tatapan tajam mengarah pada Akka.

"Eits tenang dong, lo mau bareng gue gak? sekalian gitu looh," Kata Akka.

Hembusan nafas kasar terbuang dari Laura, "Gak perlu yaaa. Sekarang lo pergii atau gak.." Usir Laura dengan kalimatnya yang terpotong.

"Atau gak gue cium?, hahaha" Potong Akka membuat Laura kesal sejadi-jadinya.

"WOY!" Laura melemparkan tasnya hingga mengenai tubuh Akka yang sedang berlari kabur menjauh darinya.

Mobil Akka kini sudah melaju menjauh dari pandangan Laura, tersisa tas yang masih tergeletak dijalanan.

"Duh handphone gue ada di tas," Racaunya segera mengambil tas miliknya.

Beberapa menit kemudian sebuah mobil melaju dari arah berlawanan saat Laura masih berjalan maju.

"Laura!" Panggil Arasya yang baru saja datang.

"Eloo?" Kata Laura yang langsung menyebrang jalanan sepi.

Laura segera masuk kedalam mobil sebelum ada yang melihatnya, apalagi bersama seorang Arasya Kaffindara.

"Kok lo?" Tanya Laura.

"Ciee direbutin cowo ganteng yeee," Ujar Arasya tak menjawab pertanyaan Laura.

"Haha cemburu yaaa?" Kata Laura tertawa puas disamping Arasya.

Arasya menyunggingkan bibirnya hingga terlihat gigi-gigi putih dan rapi miliknya, "Iyalah kan cemburu tuh tandanya sayang, ya gak cintaku?"

Ucapan Arasya membuat Laura terdiam kaku sebentar, "Jijik!" Umpat Laura.

Diperjalanan menuju pulang tak ada obrolan yang menemani perjalanan kedua insan ini hingga, "Tadi pagi kenapa?" Tanya Arasya memandang sebentar pada Laura.

"Apanya?" Tanya balik Laura.

"Yehhh, kenapa teriak-teriak gitu Lauraa?" Ucap Arasya yang matanya masih fokus kearah depan.

"Gapapa cuman ada trauma sama suara mesin-mesin gitu aja," Kata Laura.

Arasya mengangguk paham, "Maafin aku ya," Ucap Arasya memegang tangan kanan Laura.

"Gapapa kan lo gatau," Final Laura.

Mobil sport berwarna putih melaju cepat menembus jalanan ramai menuju rumah baru dari Arasya dan juga Laura.

TBC

Thank You :)

Aktor Itu Suamiku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang