18.Aktorku

367 13 2
                                    

Halo..
Jangan Lupa Vote Dan Follow Author-nya Yaaa..Jangan Siders! Hehe
...
..
.

Dipertengahan malam ini, Laura dan juga Arasya belum terlelap masuk kedalam dunia mimpinya masing-masing. Lelaki berparas tampan masih dengan kebiasaannya yaitu bermain game dan gadis berpiyama itu sedang asik membaca buku diatas ranjangnya.

Keduanya melakukan kegiatannya ditempatnya masing-masing tanpa merasa terganggu satu sama lainnya.

Tok..Tok..Tok

"Laura, kamu udah tidur?" suara serak terdengar dibalik pintu kamar Laura.

"BELOMM, ngapain loo kesini?" teriak Laura.

Tanpa izin seseorang membuka pintu kamar Laura hingga terbuka lebar hingga menampakan tubuh pria jangkung, berambut panjang yang berantakan masuk kedalam kamar Laura.

"Heh ngapainnnn masuk!" ujar Laura pada Arasya yang masuk lalu menidurkan dirinya di kasur berukuran cukup besar.

"Jangan macem-macem ya luu," ketus Laura bergeser menjauh dari Arasya.

Arasya tak memperdulikan omelan Laura, malah ia makin menikmati nyamannya kasur milik gadis itu.

"Aku gak macem-macem kok, cuman semacem aja." ucap Arasya dengan suara tertahan karena wajahnya kini ia tenggelamkan ke kasur.

"Apaan?" tanya Laura dengan nada bicaranya yang tak enak didengar.

Arasya membalikan tubuhnya menjadi terlentang dan kedua tangannya dijadikan bantal untuk kepalanya.

"Aku cuman pengen ngobrol malam aja sama kamu," Jawab Arasya.

"Apa?" kata Laura singkat.

Arasya menghembuskan nafasnya, "Kamu bakal cinta gak sama aku?" pertanyaan itu dilontarkan seorang Arasya spontan.

Laura mengerutkan dahinya dan memandang datar kearah depan.

"Gimana nanti aja, lakuin dulu yang sekarang masalah cinta belakangan Syaa," jawab jelas Laura sambil memain-mainkan buku novel yang ada digenggamannya.

"Kapan itu terjadi?" tanya lagi Arasya.

"I Don't No Arasya Kaffindara," Laura mulai disibukan lagi membaca bukunya.

Arasya yang cukup puas dengan jawaban Laura lalu bangkit dari tidurnya hingga memposisikan dirinya menjadi duduk dipinggiran kasur.

"Yaudah kamu jangan tidur malem-malem ya--" Arasya berdiri dan berjalan mendekat kearah Laura.

"Night sayang,"

Cup

Satu kecupan singkat jatuh dipuncak kepala milik Laura yang membuat pada saat itu juga jantung Laura berdegup kencang. Ini pertama kali baginya dicium oleh pria selain Ayahnya.

....

Pagi hari, Laura dan Arasya telah siap dikursinya masing-masing dan dihadapan mereka saat ini tersaji nasi goreng yang sudah disiapkan oleh Laura pagi-pagi sekali.

"Law nasi goreng lagi yak?" ucap Arasya memandang lesu piring yang ada dihadapannya.

"Gamau? Yaudah siniin," ujar Laura merebut piring berisi nasi goreng milik Arasya.

"Eh-eh gakk, mau kok." final Arasya lalu memasukan nasinya kedalam mulut.

Laura mendengus kesal mendengar keluhan dari mulut Arasya, tapi memang benar belakangan ini mereka sering sarapan nasi goreng.

"Gue suka nasi goreng, ini salah satu cara supaya bisa mengobati rindu sama Ibu," Laura menjelaskan semuanya disela-sela sarapan paginya.

Arasya memandang Laura begitu dalam, "Kamu rindu Ibu?" lirih Arasya yang hanya diangguki Laura.

"Yaudah nanti kita ke rumah Ibu, lagian udah lama juga Ibu gak kesini kan," ucap Arasya.

Laura yang mendengar itu merasa senang dan langsung memeluk tubuh Arasya seperkian detik.

"Eh maaf," lirih Laura malu sambil melepas pelukannya.

"Gapapa," sahut Arasya dengan senyuman manis miliknya.

Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil untuk pergi menuju sekolah Bina Bangsa.

"Makasi udah nganterin," ucap Laura menoleh kearah Arasya yang sedang menyetir.

"Masama, nanti aku jemput yaa dan semangat buat sekolahnya." imbuh Arasya diangguki Laura yang baru saja keluar dari mobil.

Laura segera berlari kedalam gedung sekolahnya agar tak ada yang mencurigai dirinya.

"Si Laura Kok Naik Mobil, Mobil Siapa?"

Skiiiiiippppppp...

Kebetulan hari ini para guru sekolah Bina Bangsa sedang disibukan dengan rapat untuk membahas persiapan ujian kelulusan siswa dan siswi Bina Bangsa. Alhasil semua murid bisa dipulangkan lebih cepat dari biasanya.

"Lauraaa!" teriak Arasya saat Laura  baru saja hendak menyebrangi jalan.

Laura masuk kedalam mobil dengan wajah yang kesal, "Begoo deh, ntar ketauan," sesal Laura.

Arasya hanya tersenyum seperti tanpa ada rasa bersalah didalam dirinya.

Mobil melaju cepat meninggalkan Sekolah Laura menuju tujuan pertama, yakni rumah Nisa.

Perjalanan dari sekolah menuju rumah Laura dulu cukup memakan waktu banyak karena macetnya dijalanan Ibu kota ini.

"Kamu tiap pulang sekolah macet ginian?" tanya Arasya membuka suaranya setelah beberapa menit keheningan menjadi teman perjalanan mereka.

"Iya," jawab singkat Laura.

"Naik kendaraan umum?, bus?" tanya lagi Arasya.

"Iyaaa," sahut Laura dengan nada kesal.

Arasya mengangguk kecil dan memandang Laura yang sedang membaca buku kesukaannya.

"Kasian banget kamu," ujar Arasya membuat Laura menghentikan aktifitasnya.

"Gausah dikasihani, udah biasa dan harusnya lu gausah nanya-nanya gitu," ucapnya ketus.

Arasya hanya tersenyum dan tak membalas omelan Laura, ia hanya fokus ke depan agar mobil yang dikendalikannya sampai dirumah Nisa bukan rumah sakit.

Nisa Mau Kerumah IBU-nya Nih, Mau Nitip Oleh-Oleh Gak?

MENUJU KONFLIK Part KESEKIAN..

Thank You

Aktor Itu Suamiku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang