14.Aktorku

412 15 2
                                    

Mau Bilang Nih Sekaligus Sedikit Ngomel "Kalian Baca Tapi Gak Vote, Ada Masalah Apasih Kawaannn?"
...

Satu jam lebih mereka habiskan diperjalanan, diakhir perjalanannya sampailah disebuah rumah yang cukup besar bercat putih dan hitam.

"Ini rumahnya?" Tanya Laura kebingungan.

"Iya. Ini rumah kita dan juga sudah menjadi hak milik kamu sepenuhnya," Jawab Arasya merangkul pundak Laura.

Laura menatap risih Arasya karna perlakuannya, "Lepasin dong!" Titah Laura sambil melepaskan rangkulan Arasya.

Arasya lalu membawa Laura masuk kedalam rumah tanpa berkata-kata lagi, sedangkan Laura hanya bisa pasrah diperlakukan seperti ini.

"Seriusan ini rumah kita?" Tanya lagi Laura menatap setiap sudut ruangan yang terkesan mewah.

"Kenapa?, Ini punya kamu kok" Ucap Arasya mengusap lembut rambut panjang Laura.

Tak percaya, itulah yang Laura rasakan saat ini. Ia juga takut jika harus tinggal sendiri dirumah besar ini jikalau Arasya sedang bekerja.

"Aku sendirian?" Polos Laura menanyakan hal itu pada Arasya.

Arasya menggeleng, "Bi, Mang. Kesini!" Teriak Arasya.

"Mereka siapa?" Tanya lagi Laura saat melihat seorang Ibu dan Bapak yang sudah berumur ada dihadapannya.

"Mereka yang akan bantu kamu dirumah ini sampai kita menikah nanti," Jawab Arasya menjelaskan.

Laura hanya mengangguk kecil dan tersenyum kepada kedua orang yang baru saja dikenalkan padanya.

"Perkenalkan saya Bi Mae dan ini suami Bibi, Pak Supri." Kata Bi Mae berkenalan dengan Laura.

"Saya Laura," Balas Laura.

"Nah kalau kamu butuh apa-apa tinggal panggil mereka, yang satu ART dan yang satu supir." Kata Arasya sambil menunjuk keduanya bergantian.

Laura sedikit bersyukur ada yang menemaninya jika harus tinggal disini, tapi bukan berarti ia harus bergantung pada ART disini tiap waktu.

"Makasih ya, tapi saya juga pengen bergerak di dapur ataupun beres-beres rumah. Gapapa kan?" Tanya Laura pada semua orang disekitarnya.

"Bebas, itu terserah kamu" Jawab Arasya berlalu pergi meninggalkan Laura.

"Yasudah kalian istirahat saja," Ucap Laura lalu menyusul pergerakan Arasya yang hendak naik kelantai dua rumahnya.

Selama menaiki tangga Laura terus berfikir akan hidup kedepannya,  apalagi jika Arasya sudah menjadi suaminya nanti. Ini suatu kenikmatan atau bukan?

Gile Mau Nyapu Tangga Aja Kudu Seharian Ini Mah -Desis Laura yang masih melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Laura masih terus melihat kanan dan kiri setiap ruangan yang ada, takutnya ia salah masuk ruangan atau malah lupa.

"Kamu kenapa?" Tanya Arasya.

"Eh enggak kok," Kata Laura sedikit gagap menjawabnya.

"Yaudah masa orientasi dulu aja sana sama rumah kamu sendiri!" Suruh Arasya pada Laura yang sedari tadi masih bingung dengan seluk beluk dari rumah ini.

"Gausah. Gue mau tidur," Lirih Laura karena memang malam sudah semakin larut.

Arasya menunjukan sebuah ruangan yang berada di dekat pintu balkon rumah.

"Itu kamarnya," Ucap Arasya sambil melangkahkan kaki jenjangnya masuk kedalam kamar yang ditunjukan.

"Ehh eh kok lu juga masuk?" Kaget Laura saat melihat Arasya masuk kedalam kamar yang ditunjukan oleh Arasya.

Arasya membalikan badannya menatap Laura Intens, "Lah kan ini emang kamar kita," Ucap Arasya.

Laura menatap tajam Arasya, "Gilee lu, gue gak mauuu sekamar sama lo!" Decak Laura.

Arasya hanya tertawa melihat tingkah Laura yang menurutnya sangat mengemaskan.

"Kenapa?" Tanya ketus Laura.

"Lucu sih, yaudah ini jadi kamar lo dan itu kamar gue yaa hehe," Kata Arasya meninggalkan Laura sendirian.

"Yaudah, byee!" Kata Laura berlalu masuk kedalam kamar.

Didalam kamar Laura masih harus disuguhkan dengan ornamen indah yang terpasang menambah kesan mewah dipadangannya.

"Ah gila gue tidur sendirian di kamar segede gaban gini hahh?!" Decak Laura.

"Menakutkan," Final Laura lalu merebahkan dirinya tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.

....

Sinar matahari menembus kaca kamar Laura dengan bebasnya karena Gorden yang tidak tertutup semalaman.

"Aih gue sekolah," Kata Laura terburu-buru keluar dari kamarnya.

Laura melangkahkan kaki menuju kamar Arasya yang tak jauh dari kamarnya.

"Syaaa bukaaa woyyy!" Laura mengetuk-ngetuk pintu kamar Arasya tapi tak ada jawaban apapun.

Tok..Tok..Tok

"Berisik hey, masih pagi." Ucap seseorang dari arah belakang Laura.

"Eh gue mau sekolah Ras, anterin gue kerumah yaa," Mohon Laura dengan wajahnya yang panik.

Arasya malah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku Laura, "Haha kamu gak tau ini hari apa hah?" Tanya Arasya.

"Senin kan?" Jawab polos Laura.

"MINGGU woyyyy, dah sana mandi semua baju kamu udah ada dilemari," Kata Arasya.

Laura mengerutkan dahinya, "Lemari?, Sejak kapan?" Bingung Laura.

"Sejak kamu jadi milikku sayang hehe," Arasya pergi masuk kedalam kamarnya meninggalkan Laura yang sedang...

Blushing :)

Aktor Itu Suamiku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang