Apakah Ini Hanya Sebuah Pertemuan Saja? Ataukah Sebuah Takdir Yang Menyatukan Kita?
-Laura Putri Diandra-
Setelah memakan waktu cukup lama diperjalanan karena kemacetan Ibu kota, akhirnya Laura sampai di depan gedung sekolahnya tanpa terlambat."Syukurlah masih dibuka tuh," ucap Arasya menghela nafasnya lega.
"Yaudah gue sekolah dulu,"
Laura langsung mencium tangan lelaki itu dan berlalu pergi keluar dari mobil Arasya.
Duh Gue Baper -Batin Arasya bergumam.
Setelah memastikan Laura masuk kedalam sekolahnya, Arasya menancap gas mobilnya menuju acara tayangan perdana film yang dibintangi oleh dirinya.
"Njirr si Laura naik mobil siapa tuh?"
Sudah hampir satu jam Laura menunggu Adami, tapi belum terlihat sedikitpun batang hidung sahabatnya itu.
"Tumben banget si Adami telat kaya gini," ujar Laura seraya melihat jam yang melingkar ditangannya.
Laura juga sudah mencoba terus menerus menghubungi Adami meskipun hasilnya sama, tak ada jawaban dari Adami ataupun Bundanya.
Triiing...
"Udah bunyi lagi ni si bel. Akh, mungkin dia gak akan kesekolah hari ini. Entar gue coba kerumahnya deh," gumam Laura berlalu masuk kedalam kelas.
Waktu-waktu Laura saat tak ada sahabatnya sangatlah sepi, ia menjadi tak semangat untuk belajar ataupun pergi ke kantin seperti murid lainnya.
"Lo mau ngantin ga?" tanya Raka pada Laura yang masih terduduk di atas bangku.
"Gamau. Lo aja," jawab ketus Laura.
"Ayo dong temenin gueee," rengek manja Raka seraya menarik tangan Laura.
"Dih jijik tau ga, sonolah jangan buat gue marah!"
Akhirnya Raka berjalan lunglai menuju kantin karena rencananya tak juga berhasil untuk nge-date bersama Laura.
Setelah jam pelajaran usai Laura bergegas pergi keluar sekolah menuju rumah Adami, sesuai dengan rencana pagi tadi.
"ANGKOT!" teriak Laura memberhentikan angkutan umum yang melewati sekolahnya.
Meskipun akan memperlambat waktu sampai ke rumah Adami, tapi itu tak jadi masalah selain sampai dengan selamat ditempat tujuannya.
Untung saja jalanan masih sedikit sepi membuat Laura lebih cepat sampai dibanding bayangan awalnya.
"Assalamualaikum," ucap salam Laura seraya mengetuk pintu tinggi yang ada dihadapannya.
Tok..Tok..Tok
"Permisi, Adami? Bunda?" panggil Laura.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya pintu terbuka menampakan tubuh seorang perempuan keluar dari dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aktor Itu Suamiku [SELESAI]
Teen Fiction{ŚÉĹÉŚĄÌ} "AWALNYA EMANG MEMBOSANKAN, TAPI DIHARUSKAN UNTUK DIBACA TERUS" Hati Dan Pikirannya Sangatlah Bertolak Belakang, Apalagi Dengan Tujuannya. Banyak Yang Diinginkan Oleh Aktor Muda Itu Dari Perjodohannya Dengan Seorang Gadis Sederhana Berum...