Terkadang Hidup Ini Memang Fiksi Seringkali Hanya Imajinasi
....Jam telah menunjukan pukul 05.30. Laura segera bangkit dari tidurnya dan mulai melangkahkan kaki menuju kamar mandi seraya mengikat rambut panjangnya.
Suara gemercik air mulai terdengar didalam sana. Yaa, Laura melakukan ritual di pagi harinya yaitu mandi.
"Ahh seger bangett," ucap Laura sambil melilitkan handuk di badannya.
Cklekk..
Pintu kamar mandi terbuka lebar dibarengi langkah keluar Laura dari dalam sana. Langkah demi langkah Laura lakukan seperlahan mungkin agar suaminya tidak terganggu atau malah melihatnya dalam keadaan seperti ini.
Jangan Bangun, Please Jangan. -ucap batinnya.
"Enghh Laura?" suara khas orang baru bangun tidur terdengar di telinga Laura.
"EH! Jangan buka mata," pinta Laura pada Arasya.
Dengan jahilnya Arasya malah membuka matanya lebar-lebar tanpa memperdulikan Laura yang masih terpaku ditempat sambil memegangi handuk yang melingkar ditubuhnya.
"Kenapa ngendap-ngendap gitu sih, kan aku juga mau..." ucap Arasya.
"Mau apa?" sela Laura membuat ucapan Arasya terpotong.
Laura mendengus kesal saat Arasya berjalan mendekati tubuh Laura. "Ishhh ngapain deket-deket gitu?" sesal Laura.
"Wangi bangett penganten baruuu yang satu inii," goda Arasya dengan mencolek dagu Laura.
"Gue tendang juga yaa lo!" ketus Laura.
"Awas!"Arasya mulai menjauhkan tubuhnya dari Laura, karena jika di tendang rasanya akan berbeda dengan saat ia jatuh cinta.
....
Seusai Laura menyiapkan sarapan paginya ia segera memanggil Arasya untuk segera turun dan menikmati santap pagi bersama.
"Arasya Kaffindaraaaaaaaa! Makan!" teriak Laura yang bergema.
Arasya segera turun kebawah setelah mendengae teriakan keras Istrinya, "Sabarr dong, sayangkuu."
Keduanyapun dengan nikmat menyantap beberapa makanan yang sudah tersaji di meja makan.
"Enak," puji Arasya.
"Makasi,"
Selepas keduanya menyantap sarapan pagi, Laura dan Arasya segera pergi menuju rumah Thomas untuk sekedar menengok keadaan Papahnya setelah acara semalam.
"Go!"
Arasya segera melajukan mobil sportnya meninggalkan perkarangan rumah menuju ke tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya.
....
Terparkirlah mobil Arasya di pekarangan rumah keluarga Kaff. Pasangan muda itu segera turun bersama dan bergandengan masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum," ucap salam bersamaan.
Thomas menghampiri anak dan menantunya yang baru saja sampai, "Wa'alaikumusallam. Ayo sini masuk!" ajak Thomas.
Laura segera menyalami punggung tangan mertuanya itu lalu duduk bersebelahan dengan Arasya, suaminya.
"Makin berseri-seri nih keliatannye," ucap Thomas sedikit menggoda Arasya dan Laura.
"Hehe. Biasa aja kok, Pah." kata Laura.
Arasya tersenyum melihat gadis cantik berambut panjang yang berada disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aktor Itu Suamiku [SELESAI]
Teen Fiction{ŚÉĹÉŚĄÌ} "AWALNYA EMANG MEMBOSANKAN, TAPI DIHARUSKAN UNTUK DIBACA TERUS" Hati Dan Pikirannya Sangatlah Bertolak Belakang, Apalagi Dengan Tujuannya. Banyak Yang Diinginkan Oleh Aktor Muda Itu Dari Perjodohannya Dengan Seorang Gadis Sederhana Berum...