Aktor Itu Suamiku [SELESAI]

51.Aktorku

Memperlambat UPDATE :))
....
...
..
.

Deg

Tak terasa degupan jantung dan desiran darah Adami begitu cepat hingga dirinya hanya bisa terdiam dan belum mengeluarkan satu patah katapun.

"Mii. Maafin gue, gue emang salah udah memperlakukan itu sama Laura g-gue.... Gue malah ngikutin hawa nafsu dendam gue selama ini," tutur Arasya.

"Gue ga perlu maaf lo yang perlu maaf dari lo itu Laura dan juga apa maksudnya balas dendam itu?"

Arasya kembali menunduk untuk sekian kalinya didepan sahabat Istrinya itu yang tampak lebih menseriuskan pandangannya.

"Apa jangan-jangan lo ada hubungannya sama Kaka tiri Laura?" telisik Adami.

"I---iyyaa," sahut gagap Arasya sambil mengangguk lemah.

"Wahh gila sih lo. Jadi selama ini lo nikahin Laura gara-gara balas dendam ituu sampe-sampe nyiksa fisik dan batinnya sahabat gue,"

"Maafin-maafin gue. Gue sama sekali gatau kalau Veli itu kaka tirinya Laura, gue kira dia Kaka kandubgnya Laura." Arasya menatap Adami penuh penyesalan.

"Lo itu bodoh! Sekarang, cari Istri lo sampai dapat kalau ga--"
"Semua bakal terbongkar dan otomatis lo ga akan pernah ada dilayar TV lagi!" ancam Adami.

Arasya langsung bangkit dari duduknya, "Gue bakal cari sekarang, lo tolong bantu gue yaa." pinta Arasya lalu pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu pada Adami yang masih duduk penuh emosi karena Arasya.

Adami masih belum memikirkan dimana keberadaan Laura kali ini, dipikirannya malah dipenuhi dengan fakta-fakta jahat dari Arasya.

"Gila banget," umpatnya.

....

Pencarian pertama Arasya pergi ke rumahnya dan menggeledah setiap ruangan jikalau disana ada Laura.

"LAURAA, LAURA, Dimana kamu?"

"Maafin akuu,"

"Tolong jangan pergiii,"

"Aku nyesel!"

"AAKHHHH"

Saat sampai dikamarnya ternyata tak ada juga keberadaan Laura, Arasya malah menemukan potongan keramik tanah liat yang jatuh di lantai.

"Apa ini?"

"Celengan ayam?" lirih Arasya sambil menelisik bentuk dari potongan yang ia pegang.

Arasya menggaruk kepalanya frustasi, ia sangat takut jikalau Laura malah berbuat nekat dan tidak pernah kembali lagi ke pangkuannya.

"Lauraaa maafiiin akuuuuuuu!"

Bagaikan di remuk-remuk hati Arasya mendadak sakit banyak ketakutan yang menghantuinya saat ini. Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan Laura? Bagaimana kalau Papahnya tau tentang Laura yang pergi entah kemana? Bagaimana kalau Laura gak maafin dirinya? Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul dipikirannya.