11.Aktorku

465 13 1
                                    

Haloo
.
Jangan Lupa Vote Dan Follow Akun Author :))
.
.

Ditempat lain, seorang pria berprofesi sebagai Aktor yang memiliki paras tampan baru saja memarkirkan mobilnya dilapangan luas tempat ia bekerja.

"Kaff lo cepetan Make-up soalnya jadwal lo dimajuin," Pinta seseorang Crew pada Arasya yang baru saja turun dari mobil.

"Oke," Jawab singkat Arasya lalu pergi menuju ruang Make-up yang berada tak jauh dari halaman parkir.

Di lokasi syutingnya saat ini sedang banyak sekali orang yang berburu foto bersama para Talent Film termasuk Arasya.

"Loh itu kan Arasyaaa!" Ucap seorang wanita.

"Eh iya, yuk kita minta foto!"

Para wanita itu mendekati Arasya yang sedang berjalan santai. Arasya yang melihat kehadiran para Fans-nya langsung menyapa ramah kesemua orang.

"Halo, Ayo kita foto!" Ajak Arasya sambil memegang handphone Fans-nya untuk difoto.

"Makasii, udah mah ganteng terus baik pisan ihhh gemes pisan ibu mah," Ucap seorang Ibu yang tiba-tiba mencubit pipi Arasya.

"Hehe makasih pujiannya bu, Saya pamit sebentar ya soalnya buru-buru," Arasya berlalu cepat menuju ruang Make-up yang ada didepannya sekarang.

Seusai Arasya berganti baju dan bersiap untuk syuting, ada seseorang datang menghampiri Arasya.

"Eloo ngapain disini?" Tanya ketus Arasya merasa terganggu akan kedatangannya.

"Aku cuman minta maaf sama kamu Kaff," Kata Wanita itu yang saat ini sedang berhadapan dengan Arasya.

"Terlambat, Lo udah buat gue sakit hati terus tiba-tiba minta maaf. Gitu?" Tekan Arasya pada seorang wanita yang tak lain adalah Mantan kekasihnya.

Syaqueena Aziza, wanita yang beberapa minggu yang lalu diputuskan oleh Arasya karena ketauan selingkuh.

"Gak ada waktu," ucap Arasya berlalu pergi begitu saja.

"Arasyaa aku mau jelasin lagi semuanya," Syaza menghentikan langkah Arasya.

"SYAQUEENA!--" Bentak Arasya.

"Gue sibuk, lo bisa ngertiin gue gak sih," Arasya segera meninggalkan Syaza yang masih terpaku ditempat.

Syaza yang merasa malu karena sudah dibentak didepan orang banyak akhirnya menaikan level emosinya.

"Lo udah punya calon kan!" Suara Syaza sedikit teriak hingga membuat Arasya berhenti berjalan.

Arasya membalikan badan, "Itu bukan sama sekali urusan Lo!" Ucap Arasya penuh penekanan.

Arasya berlalu dan tidak ada lagi badan Arasya yang terlihat oleh pandangan Syaza.

"Argh!" Decak kesal Syaza.

Semangatnya di hari terakhir ia menyelesaikan syuting malah dipatahkan dengan kedatangan seseorang yang baru saja ia benci.

"Ayo Kaff segera Stand By!" Suruh Sutradara pada Arasya.

"Oke Mas," Ucap Arasya.

Kebetulan ia bertemu dengan seorang temannya yang satu profesi dengan Arasya, "Hei Broo, akhirnya kita satu Scene lagi nih" Kata Hesyam Arundhara menyambut kedatangan Arasya.

"Iya nih," Jawab singkat Arasya sambil tersenyum.

Wajah Hesyam mendekat ke telinga Arasya, "Gimana rencana lo itu hah?" Bisik Hesyam.

"Tertunda Bro, cuman kita tunggu aja tanggal mainnya," Jawab Arasya menyunggingkan senyuman licik.

....

Laura Putri Diandra, gadis berbadan imut itu sedang asyik berbincang-bincang dengan teman-temannya disebuah ruangan bernama Sekre

"Eh loo jadi gak ke Mall?" Tanya seorang teman Laura pada Adami.

"Kagak ah, gue mah mager jadinya." Jawab Adami sambil merebahkan dirinya.

"Lah si lemot kumat nih kalau udah mageran," Ucap Laura tersenyum miring pada sahabatnya.

Temannya yang berada diruangan itu berusaha membangunkan Adami tapi hasilnya Nihil, Adami malah tertidur pulas dengan cepat.

"Hadeuuuh malah tidur," Keluh ketua Keamanan Sekolah.

"WAA JAM BERAPA INI!!" Adami berteriak disaat keheningan menjalar diruangan

"Jam setengah enam, kenapa?" Jawab Laura.

"ELO HARUS PULANG WOY, Sono sono sonooooooooooooooo," Suara Adami yang nyaring membuat semua orang menutup telinganya masing-masing termasuk Laura.

"HAH ANJIRR iyaaa--" Laura langsung mengambil tasnya.

"Gue pergi duluan, Assalamualaikum" Laura pergi dengan terburu-buru.

"Lah kenapa tuh bocah Mi?" Tanya Ketua Keamanan.

"Hehe biasalah, Kumat" Jawab Polos Adami lalu tertidur kembali di Sofa.

Laura berlari menuju halte tapi hanya keheninganlah yang menyapanya, bukan Bus. Laura semakin dibuat kebingungan karena tiba-tiba saja hujan turun cukup deras.

"Akhhh malah hujan lagi!" Sesal Laura mendudukan dirinya di kursi Halte.

"Bisa telat nih gue, Ibu juga pasti marah ini mah," Kata Laura.

Ting..

Laura mengeluarkan Handphonenya yang berbunyi.

IBU
Kamu Dimana, Cepet Pulang!

Iya Bu, Nunggu Bus-nya

IBU
Nunggu Bus?, Sudah Kamu Diam Disitu Biar Ibu Suruh Mas Parno Jemput.

Oke

Mas Parno adalah Ojeg langganan Nisa sekaligus tetangga rumahnya.

Waktu terus bergulir dan awan yang tadinya terang sekarang sudah mulai menggelap, dinginnya malam mulai menusuk tulang Laura.

"Neng, Ayo!" Ucap Mas Parno.

"Eh iyaa cepetan ya Mas!" Pinta Laura terburu-buru menggunakan Helm dan Jas hujannya.

Laura sudah tak enak untuk diam karena pasti sang Ibu marah, ini memang kesalahan Laura karena lalai akan waktu.

Ada-Ada Aja Dah Si Laura...

Authornya Lagi Suka Banget Sama Ngegantungin Cerita Wkwk :)) Tapi Tenang Aja "Pasti" Kok Gak Akan Kaya Si Dia Yang Tak Pasti :(

TBC

Aktor Itu Suamiku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang