Dipercepat Yaa...
...
Hari demi hari Laura lewati dengan kesendiriannya meskipun Adami sahabatnya berada didekatnya setiap saat, namun rasa sepi tetap melanda hatinya. Kemanakah engkau wahai pujaan hati Laura?
Arasyapun kini seperti hilang ditelan lautan, tak ada kabar lagi setelah beberapa waktu lalu yang hampir membunuh Laura dan anak yang berada dikandungannya saat ini. Di tempat dan sisi lain Lelaki itu berada di sebuah Apartemen yang tak jauh dari rumahnya, untuk apa? Supaya ia bisa menjaga Laura agar tak ada yabg menyakitinya selain dirinya sendiri.
"Gue nyesel ngelakuin hal bodoh sama Laura dimalam itu," gumamnya seraya menempelkan dahinya ketembok.
"Kenapa gue lakuin itu! Kalau dia mati kan gue ga bisa lagi buat bales dendam!" lanjutnya.
Hesyam menghampiri Arasya yang masih berdiri disisian tembok Apartemennya.
"Makanya perlahan tapi pasti aja," saran Hesyam.
"Hemm. Pastinya," sahut Arasya tersenyum smirk.
Demi waktu, Laura sangat merindukan keberadaan Arasya didekatnya meskipun saat bertemu pastilah suaminya itu akan membentak dan mengkasari dirinya, namun ia pun masih tetap ada perasaan senang jika dekat dengan Arasya. Iya, Laura bodoh jika sudah mencintai seseorang.
"Miii. Gue minjem handphone lu dong," pinta Laura.
"Nih!" Tanpa bertanya lagi Adami langsung memberikan ponsel miliknya pada Laura.
Laura menatap layar ponsel milik Adami itu, membuka halaman instagram milik Arasya dan melihat setiap foto yang suaminya posting dilaman pribadinya.
"Ganteng," lirih Laura.
"Heh siapa yang ganteng? Jangan ngadi-ngadi ya lo. Inget udah punya suami!" cerocos Adami.
"Gue liat foto suami gue juga. Ihs,"
Ia terus menyentuh keatas layar handphone dan berhenti di satu postingan.
Kenapa Masih Post Nih Foto? -Batin Laura mengatakan demikian.
Foto menampilkan wajah Arasya dan..... Kakanya. Laura malah semakin tak yakin jika Arasya benci pada kakanya sendiri karena masa lalunya, apakah Arasya lupa menghapus foto itu? Atau masih belum move-on? Ah sudahlah, sudah terlalu banyak Laura berfikir belakangan ini.
....
Bulan Di Kalender Telah Berganti
Pagi ini, Arasya pulang ke rumah tanpa memberitahu Laura terlebih dahulu. Seperti biasa, dirinya pulang membawa sejuta wajah tak sedap dipandang siapapun itu termasuk Laura.
"Apalagi?" tanya Laura.
"Gue ga ada perlu sama lo, minggir!"
Dengan keras Arasya mendorong tubuh Laura hingga terjatuh dan meringis kesakitan dibagian perutnya.
"Awww. Sakitt," rintih Laura memegangi perutnya yang sudah terlihat membesar.
"Syaa, sakiit."
"T-olong sssssyya,"
Arasya menatap tajam wajah Laura. Ia segera membuka handphonenya lalu menelfon seseorang untuk datang ke rumahnya.
"Syaaaa," panggil Laura saat suaminya itu malah melengos pergi tanpa sedikitpun membantu dirinya.
Beberapa menit setelah Arasya pergi, datanglah seorang dokter untuk memeriksa keadaan Laura saat ini.
"Ayo mbak. Saya tolong," ucap seorang dokter laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aktor Itu Suamiku [SELESAI]
Teen Fiction{ŚÉĹÉŚĄÌ} "AWALNYA EMANG MEMBOSANKAN, TAPI DIHARUSKAN UNTUK DIBACA TERUS" Hati Dan Pikirannya Sangatlah Bertolak Belakang, Apalagi Dengan Tujuannya. Banyak Yang Diinginkan Oleh Aktor Muda Itu Dari Perjodohannya Dengan Seorang Gadis Sederhana Berum...