vote komeen
!!!
"Heh, lo mau ke mana Tess?" tanya Carissa pada Tessa yang sudah hilang dari bangkunya, ia berlari menuju keluar kelas.
"Tempat Baraa," jawab Tessa tanpa memandang Carissa, Carissa hanya geleng-geleng kepala sambil menghampiri Quenza, Laura dan Vania di meja mereka untuk mengajak mengikuti Tessa yang sudah hilang dari kelas.
Tessa mempercepat langkahnya agar bisa lebih cepat sampai di kantin, dia gak boleh kalah cepat sama tu anak baru.
Tapi, saat Tessa hampir sampai dengan meja Bara, anak baru itu langsung mendekati Bara membuat Tessa memperlambat langkahnya.
"Hai Bara, gue duduk sini deh ya," kata Siska pada Bara dengan sangat ramah? Kenapa tu anak sok ramah sih jadi orang. Padahal garangnya minta ampun.
Bara hanya diam membuat Siska tersenyum senang, kalau diam artinya dia gak nolak kan? Jadi Siska duduk aja di sebelah bara.
"Woi Sis, lo ngapain sih sini, ini kan tempat kamiii," saut Regal dengan amarah yang sudah berkoar-koar. Dia memandang Siska tajam, sepertinya Regal gak suka dengan Siska, eh bukan gak suka tapi sangat tidak suka sekali sama tu manusia ular.
"Kok lo yang sewot? Gue nanya sama Bara loh, dia gak jawab artinya iya, terus masalahnya sama lo?" tanya Siska santai dengan nada yang nyalang di telinga Bara dan keempat temannya yang lain.
"Heh ini tempat kami, dan masalahnya sama gue lo itu udah merebut ketenangan hidup kami anjir," kata Regal dengan berkoar-koar sambil meninju meja dengan keras. Aduh sakit pasti, tapi dia tahan, takut harga dirinya direndahin sama manusia ular di depan.
"Bara aja gak komen, kenapa lo komen?" kata Siska sambil memakan makanan yang baru saja ia pesan. Nasi goreng.
"Kenapa lo balik?" Tiga kata dari Bara membuat Siska menghentikan suapannya. Ia memandang bara yang ada di kirinya.
"Karna gue belum nyerah," ujar Siska dengan senyuman iblisnya.
"Tapi kenapa?" Bara berusaha untuk tenang, tidak ingin membuat keributan apalagi dengan cewek modelan Siska, manusia ular yang ganas dan berbisa itu.
"Lo kira gue bakalan nyerah gitu? Lo kira setelah lo keluarin gue dari SMP gue bakal nyerah ngejar lo? Lo kira gue bakal diam aja ngelihat lo belain Queen? Lo kira gue bakalan terima kekalahan? Enggak Bar, gue gak orang yang kaya gitu. Gue bukan orang yang lemah," kata Siska sambil menggeleng.
"Tapi dengan cara lo yang kaya gitu orang bakal bilang lo lemah, mendapatkan hati tanpa lawan. Dan lo kira setelah Queen udah gak sekolah di sini lagi lo bakal bebas sama Bara? Lo kira lo bakal dapatin hati Bara dengan mudah? Lo salah Sis, Bara gak akan mau sama manusia ular kaya lo," sarkas Langit membela Bara dengan amarah yang sudah ia tahan sejak tadi pagi.
"Kata siapa Bara gak mau sama gue? Lo lihat aja, Bara pasti bakal mau sama gue, soalnya di sini kan cuma gue yang suka sama Bara," jawab Siska enteng, heh manusia ular, lo kira Bara disini gak banyak fansnya? Orang ganteng mana bisa gak orang sukaaaa.
"Heh, aneh lo Sis, lo kira Bara jelek? Di sekolah ini, banyak yang ngantri jadi pacar dia, bahkan gue mau jadi kaya Bara yang dikelilingi banyak cewek, nanti lo bakal lihat sendiri deh, sebentar lagi dia pasti datang," ujar Regal sambil menyapu penglihatannya ke seluruh penjuru kantin.
"Nah, itu dia tu." Regal menunjuk Tessa yang dari tadi berdiri tak jauh dari meja mereka sambil memegang Roti bersama teman-temannya di sebelahnya.
"Tess, sini dehhh," panggil Regal mambuat Tessa menatap sekelilingnya, siapa yang Regal panggil ya?
"Heh Tess, gue manggil looo," ucap Regal membuat Tessa menunjuk dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...