41. Berangkat Sekolah

447 63 58
                                    

vote komennya dong

!!!

Tessa turun dari motor Bara dengan senyuman yang mengembang, hari ini Bara sudah diperbolehkan bersekolah oleh dokter, karna kondisinya sudah membaik.

Tessa berjalan dengan kepala menunduk karna tatapan para pemangsa itu tertuju padanya. Semua orang sudah tau Tessa pacaran dengan Bara, dan itu semua karna Regal.

Regal memberikan informasi ke admin lambe SMA Arven di instagram tentang hal ini, dan dia juga memberikan vidionya pada admin itu.

Isi instagram lambe SMA Arven itu adalah semua informasih yang ada di SMA, apapun halnya, seperti kemarin Tessa jambak-jambakan dengan Siska, Tessa terjatuh di jurang dan banyak hal lainnya lagi.

Yang penting semua yang terjadi di SMA Arven, sampai hal sekecil apapun seperti taik telinga Pak Broto keluar pagi kemarin. Emang gak penting sih tapi itu berita sumpah jadi berita yang mendunia dan mendapatkan banyak like.

Bara menghentikan langkahnya lalu memegang tangan Tessa, Tessa jadi terkejut dengan perilaku Bara. Ia memegang dagu Tessa dengan tangannya lalu menaikkannya.

"Jangan nuduk, nanti mahkotanya jatuh." Perkataan Bara barusan membuat jantung Tessa berdetak lebih cepat, Bara membuat pipinya jadi merah merona.

Perlakuan-perlakuan yang tidak pernah ia duga keluar dengan sendirinya dari Bara, cowok itu memang dingin dan datar, tapi dia punya cara tersendiri untuk mencintai Tessa.

Tessa mengangguk kecil lalu mengikuti langkah Bara yang sudah berjalan di depannya, baru aja manis, lah Tessa malah ditinggalin, kan gak asik.

"Ih Bara, kok ditinggalin sih akunyaaa," ujar Tessa berjalan mendekat ke Bara, cowok itu terkekeh membuat semua yang melihat mereka langsung berteriak histeris.

"Gue ke kelas dulu," ujar Bara sambil terus berjalan, Tessa jadi memandang ke atas karna Bara lebih tinggi darinya.

"Gak mau antar dulu nih?" tanya Tessa sambil terus berjalan bersama Bara.

"Gue ada urusan dulu, nanti kantin gue jemput," ujar Bara lalu berbelok ke lorong kelasnya. Tessa menatap punggung Bara yang semakin kecil dengan senyuman.

"Cieeee, udah jadian ni yeee sama Baraaa," goda Carissa membuat Tessa terkejut, anak itu sudah berdiri di sampingnya dengan Vania, Quenza, dan Laura.

Tessa memukul pelan lengan Carissa yang mengejutkannya, orang lagi berbunga-bunga juga, malah diganggu.

"Apa sih lo, ganggu aja," ujar Tessa dengan sedikit kesal, Carissa jadi tersenyum jahil menatap Tessa.

"Carissa udah punya Reivan, Tessa udah punya Bara, Vania udah punya Ardhan, tapi salahnya beda agama, lah gue sama Laura masih jomblo nih, cariin pacar dong," ucap Quenza sambil merangkul bahu Laura.

"Lo aja deh yang pacaran, gue ogah," jawab Laura dengan jutek. Laura itu banyak yang suka padahal, tapi selalu dia tolak mentah-mentah, padahal kan dia itu cantik banget, entah kenapa alasan dia menolak semua cowok yang dekat dengan dia.

"Santai, gue masih mau temenin lo, kita harus sama sama jomblo," kata Quenza dengan santai dan terus merangkul Laura.

"Ya deh yang jomblo, gue mah udah punya Ardhan," ucap Vania dengan bangganya. Banyak orang yang dekat dengan Ardhan tapi Vania yang lengket.

TRISTE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang