vote komen dulu
!!!
"Ahahaha, kasihaaaan." Tawa menggelegar keluar dari mulut Ardhan, diikuti dengan tawa Reivan dan Langit. Memang kawan laknat, orang jatuh diketawain, harusnya tu ditolong.
"Laknat kalian," kata Regal.
"Cieeee," teriak Regal yang masih belum beranjak dari terjatuhnya, dia melihat ke depan Bara dan Tessa sedang berpelukan, sempat-sempatnya tu anak ngejek Bara dan Tessa.
Bara langsung mengurai pelukan itu dan melihat keadaan Tessa. Tidak ada setitikpun cat itu mengenai tubuhnya, syukurlah, setidaknya Tessa aman-aman aja sekarang. Maksudnya akan aman dari serangan Pak Broto.
"Lo gak papa Bara?" tanya Tessa. "Yah kena Bar, gimana ni?" Tessa membalikkan tubuh Bara ke samping kanan. Cat warna merah sudah melumuri seluruh punggung Bara. Bukan punggung, tapi seragam sekolah bagian punggung.
"Maaf Bara, gue gak bermaksud, harusnya tadi gue aja yang kena," kata Tessa yang sangat merasa bersalah.
"Yok ganti baju dulu," kata Tessa, ia menarik tangan Bara tapi Bara menggeleng. "Gak usah, selesaikan ini dulu." Bara kembali mengambil kuas catnya dan melanjutkan kerjanya yang tertunda tadi.
"KALIAN INI KENAPAAA MALAH MAIN HUJAN-HUJANAN CAAAAT." Kan kan, marah lagi tu Pak Broto, bisa gak sih gak usah marah dulu.
"ASTAGAA REGAL, KAMU MALAH TIDUUR DI LANTAIIII, BARAAA BAJU KAMU DI PUNGGUNG MERAAAHH SEMUAAA, LANGIT BAJU KAMU PINKKK, REIVAAAN BAJU KAMU HIJAAAAU," teriak Pak Broto melihat kelakuan anak-anak muridnya itu.
"Cuma saya yang aman kan pak," kata Ardhan membanggakan diri.
Pak Broto menoleh padanya. "KAMU JUGA ARDHAAN. LIHAT SEPATU KAMU," kata Pak Broto membuat Ardhan melihat sepatunya, ah tidaaaak, warna meraaaah.
"Lo ya Gal," kata Ardhan sambil menunjuk Regal.
"Lah kok gue?" tanya Regal sambil menunjuk dirinya sendiri dengan kening yang berkerut.
"Iya lah lo, kan yang pake cat merah lo," kata Ardhan sambil berjalan dengan kesal ke arah Regal tapi Pak Broto menghentikannya.
"Udah jangan marah-marah, kalian semua salah, sekarang hukuman kalian diganti, pergi cuci mobil saya. Cepat! Kamu juga Tessa," perintah Pak Broto sambil menunjuk mobilnya yang ada di parkiran.
"Lah kok dihukum lagi sih Pak? Yang ini aja belum siap loh Pak," kata Regal sambil berdiri.
"Biar ini mereka yang selesaikan, kalian cepat cuci mobil saya," ucap Pak Broto menarik tangan Regal ke arah mobilnya.
"Kalian juga, Tessa kamu juga." Pak Broto menunjuk Tessa.
"Kenapa saya juga Pak?" tanya Tessa dengan sopan.
"Kamu juga gak becus kerjanya, cepat, jangan banyak cerita lagi," perintah Pak Broto membuat Tessa pasrah saja, kan bisa dekat sama Bara lama lama deh.
"Kok Tessa ikut Pak?" tanya Bara pada Pak Broto. Pak Broto menghentikan langkahnya. Ini antara ingin melindung atau ingin jauh-jauh dari Tessa ni.
"Biar aja, dia juga salah," kata Pak Broto lalu melanjutkan langkahnya lagi.
"Tap-"
"Jangan banyak cincong lagi Bara, cepat." Bara hanya menghembuskan nafas pasrah, dia akan bersama Tessa lagi sekarang.
"Semangat ya Bara. Ayo." Tessa menarik tangan Bara untuk berjalan mengikuti langkah Pak Broto.
"Bersih-bersih, awas aja ada yang kotor," ujar Pak Broto memerintah sambil berdecak pinggang.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...