vote komen dulu yaa
!!!
Tessa saat ini sudah berdiri di depan rumah Bara. Padahal rumah mereka jauh, tapi Tessa tak peduli, yang ia pedulikan hanya mengajak Bara lagi untuk pergi bersama hari ini.
Biarlah kemarin dia tidak dipilih Bara, sekarang kan dia bisa mencoba lagi, Morza juga sepertinya belum datang.
Tessa mengetuk pintu dengan mengambil nafas lalu pintu langsung terbuka menampakkan Bara sudah siap dengan bajunya dan tas yang bersandang di bahunya.
Ada Morza juga di sampingnya, ternyata cewek itu lebih dulu datang dibanding Tessa, padahal Tessa sudah gercep loh datangnya, sekarang aja masih jam enam lewat lima.
Terus Morza kapan sampainya? Jam lima? Jam empat? Atau tadi malam? Sekalian menginap di sini juga? Ah Tessa juga gak tau.
"Ngapain lo disini." Suara berat dari Bara menyadarkan lamunan Tessa, ia menatap Bara senang dengan senyumannya.
"Mau ngajak bareng," katanya tanpa menganggap ada Morza di sana. Morza langsung maju karna tak terima dengan ucapan Tessa.
"Bara bereng gue. Kan kemarin udah Bara pilih," ucap Morza tidak terima. Ia berdiri di depan Tessa dengan wajah tidak suka menatap cewek itu.
"Ya kali aja Bara berubah pikiran hari ini," jawab Tessa masih membela dirinya, bisa jadi kan? Soalnya Bara itu mudah berubah-rubah orangnya. Kadang mau kadang enggak. Ya gitulah sikap Bara.
"Ya kan Bar? Lo mau kan berangkat bareng gue?" tanya Tessa menatap Bara memohon. Bara menatapnya dengan datar lalu beralih ke Morza yang juga menatap dirinya.
"Gue pergi sama Morza," jawabnya datar dan tanpa minat menandang Tessa. Morza mengalihkan perhatiannya pada Tessa lalu tersenyum bahagia dengan tambahan devil untuk Tessa.
"Lo dengar kan? Bara pergi sama gue. Yaudah gue pergi dulu sama Bara." Morza menarik tangan Bara tapi Tessa langsung menarik tangan Bara.
"Bar, gue ikut ya," pinta Tessa pada Bara, bukan dengan Morza. Morza langsung menhempaskan tangan Tessa begitu saja.
"Jangan pegang Bara, dia sama gue," ucap Morza menekan setiap kata-katanya. Tessa menatap teduh ke Bara yang hanya diam saja dari tadi.
"Bar," panggil Tessa agar Bara mau bicara.
"Kapan sih lo baik sama gue. Padahal gue selalu ngejar lo Bar, kemarin gue juga yang duluan ngajak lo, kenapa lo malah pergi sama Morza?" lanjut Tessa sudah tidak tahan menahan semuanya dari kemarin.
Bara melepas tangan Morza yang memegangi tangannya lalu berhadapan dengan Tessa. "Gue gak minta lo ngejar gue, dan gue juga gak minta lo ngajak gue, jadi jangan berharap sama gue," ujar Bara tajam, ia menarik tangan Morza lalu pergi dari sana meninggalkan Tessa yang masih diam di tempat mendengar kata-kata Bara.
Belum kalah, Tessa masih bisa, dia belum terlambat. Tessa berjalan meninggalkan rumah Bara menuju ke sekolah, Bara dan Morza sudah pergi dengan motor Bara.
!!!
"Tess, lo duduk sama Bara kan? Jadi?" tanya Carissa padanya. Dia baru saja sampai di sekolah dan teman-temannya langsung mengerubinginya.
Kemarin Tessa sudah mengatakan pada teman-temannya bahwa dia akan pergi ke sekolah dengan Bara dan duduk di bus juga dengan Bara. Awalnya mereka tak yakin, tapi Tessa meyakinkan membuat mereka memilih teman selain Tessa.
Carissa dengan Vania. Laura dengan Quenza. Sebenarnya Vania dan Laura tak bisa disatukan, apalagi kalau Vania sama Quenza, pecah tu bus ntar, soalnya Vania tensian dan Quenza gak mau kalah. Makanya Vania sama Carissa. Dan Tessa katanya akan duduk dengan Bara di bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...