21. Bara Tau?

671 187 146
                                    

vote komennya dulu dong

!!!

"Hai cantik," sapa Regal sambil menaik-naikkan alisnya ke salah satu cewek yang lewat di depan mereka.

Saat ini Bara, Langit, Reivan, Ardhan dan Regal sedang duduk di atas motor masing-masing, menunggu sepi dulu baru pulang. Biasa lah, mereka juga gini sih biasanya.

Reivan juga menunggu Carissa di sini, dari tadi cewek itu belum juga muncul, kayanya masih piket, karna hari ini Carissa piketnya.

Regal dari tadi menggoda cewek-cewek yang lewat dengan senyumannya. Dasar buaya, jomblo makanya gitu. Makanya jangan putus dari Acha.

Acha itu nama mantannya Regal, sifatnya hampir sama dengan Regal. Acha itu kawannya Queen. Dan mereka sudah pindah ke SMA Cakrawala.

"Bara, kamu pulang sama siapa?" tanya Morza yang baru saja datang di depan Bara. Dia ingin mengajak Bara pulang bareng.

"Ada udah janji gue," kata Bara datar membuat bahu Morza langsung turun, dia mengangguk pelan.

"Yaudah, aku pulang dulu. Dada semuaa." Morza melambaikan tangannya pada teman-teman Bara. Mereka membalasnya dengan senang hati.

Morza pergi ke luar pagar menjauhi mereka yang sedang menatap aneh kearah Bara. Merasa diperhatikan, Bara langsung ngegas. "Apa."

"Santai Bar, jangan ngegas. Gak boleh. Santai aja, kami cuma nanya lo janjian sama siapa, tumben," ujar Regal menatap Bara serius. Sumpah ini beneran kaget dong, tumben aja gitu Bara ada janjian ngantar orang pulang.

Mau cewek ataupun cowok tetap aja lain, gak biasanya dia gini. Malahan gak pernah, baru kali ini sumpah dah, gak bohong.

"Ada," jawab Bara singkat padat dan jelas membuat Regal menghembuskan nafas pasrah.

"Hmm ini ni yang gue gak suka, main serondok-serondokan. Bilang aja kali." Regal menepuk pundak Bara lalu menatap teman-temannya yang sedang mengangguk mengiyakan ucapan Regal.

Bara hanya diam tak membalas membuat mereka manarik nafas pasrah, susah bicara sama tembok. Iya kan? Bukan susah lagi, malah gak bisa.

Regal kembali pada kegiatannya, menggoda cewek. "Hai cantik, kamu tau gak beda senyum kamu sama kipas angin," ucap Regal ingin menghombal dengan senyuman kearah cewek yang baru saja lewat.

"Gak tau bang, apa tuchh," saut Ardhan ingin mendengarkan, cewek yang tadinya dipanggil Regal diam di depan mereka bersama satu temannya dengan senyum-senyum sendiri, digodain most wanted sekolah bro. Apa yang buat gak senang coba.

"Kalau kipas angin mendinginkan badan, kalau kamu mendinginkan hati aku. Eaaaak," ucap Regal dengan semangat lalu tertawa.

"Anjiiir cakep-cakeeep." Ardhan menepuk pundak Regal dua kali, lalu cewek tadi sudah jalan dengan senyumnya. Dasar, padahal cuma main-main doang.

"Cewek kamu tau gak beda kamu sama lampu," kata Regal lagi menghentikan langkah cewek lain yang baru saja lewat di depan mereka.

"Ya beda lah, gue manusia, dia benda," jawab cewek itu membuat Regal menggeleng. "Salah besar."

"Terus apa?" tanyanya jutek, salah cari sasaran ni Regal.

"Kalau lampu itu penerang ruangan, kalau kamu itu penerang hidup aku." Mendengar itu, cewek itu langsung berjalan meninggalkan Regal dengan kekesalan.

"Astaga Gal, bisa aja lo. Makanya jangan jomblo." Reivan menepuk pundak Regal dengan kuat membuat Regal meringis.

"Sakit anjir." Regal membalas pukulan Reivan di kepalanya.

TRISTE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang