vote komennya dulu dongg
!!!
"Kalian ikut gak?" tanya Tessa berdiri di depan teman-temannya lalu menatap mereka satu-satu.
"Mau ke mana emang?" tanya Vania sambil membersihkan sampah kertas yang ia potong-potong menjadi kecil, gak ada kerjaan tu anak.
"Mau ke tempat Bara," jawab Tessa dengan bersemangat. Ia memamerkan deretan giginya yang sangat rapi itu.
"Yooook," teriak Carissa bersemangat, dia mau ketemu sama Reivan pastinya.
Carissa menarik tangan Tessa keluar kelas dan diikuti Vania yang membuang sampahnya dulu lalu Quenza dan Laura yang geleng-geleng kepala.
Mereka berjalan berderet yang pastinya akan menjadi pusat perhatian warga sekolah. Mulai dari yang tercantik Tessa, lalu di susul Laura tapi salahnya jutek dan Vania, Quenza dan Carissa.
Semua pujian selalu tertuju pada lima cewek cantik itu. Bisik-bisik, bahkan ada dari mereka yang berteriak secara langsung dan terang-terangan.
Fans mereka di sekolah ini sebenarnya banyak, tapi mereka sok-sok gak tau aja, iyain deh, biar cepat. Kalian tau gak, tu di loker Tessa, Laura, Vania dan Quenza pasti setiap hari di kasih coklat. Cuma gak tau siapa yang kasih.
Dan kadang coklat yang sudah dikasih itu Tessa berikan lagi pada Bara, memang gak modal. Menurutnya kalau bisa gratis kenapa harus bayar kan.
"Eh ngomong-ngomong, ni ya, kemah tu jadi gak sih?" tanya Carissa yang dari bulan lalu tak mendapat kepastian tentang kemah, pasalnya pihak sekolah selalu mengatakan, besok kita kemah, tapi besoknya kapan.
Tessa menggeleng lalu menghentikan langkahnya di depan mading sekolah. "Di sini juga gak ada dibilang kapan. Cuma acara kemah SMA Arven doang," kata Tessa membaca tulisan itu.
"Sekolah gak jelas ah, gak asik. Nanti tiba-tiba mendadak aja langsung kemah, kan gue gak ada persiapan," ujar Quenza curhat, mau apa yang dipersiapin emangnya. Ia melihat poster itu dengan meneliti setiap bagian, manatau dia menemukan tanggalnya di sana.
"Udah deh, besok tanya aja sama kepala sekolah, biar gue tanya," usul Vania biar cepat.
"Ntar keburu bel lagi, yok deh," lanjut Vania berjalan meninggalkan teman-temannya menuju kelas Bara. Teman-temannya mengikuti dengan sedikit cepat karna jalan Vania cepat banget.
"Baraa, Baraaa," teriak Tessa menggelegar di kelas Bara, tidak tau malu tu anak, untung gak ada guru.
"Bara yuhuuu," teriaknya lagi membuat teman-teman sekelas Bara langsung memanggilnya, menghentikan teriakan yang gak akan selesai kalau Bara gak keluar dari kelas.
Tessa masuk karna tak ada tanda tamda Bara akan keluar disusul Carissa, yang lain menunggu di depan kelas sambil memakan permen karet yang diberikan salah satu kawan sekelas Bara. Dasar, mencari kesempatan dalam kesempitan.
Tessa menghampiri meja Bara dengan semangat lalu menarik tangannya. "Yok ke kantin Bara. Makan bareng, udah lama enggak," ucap Tessa sambil berusaha menarik tangan kekar itu.
"Gak," jawab Bara singkat lalu menepis tangan Tessa.
Tessa memajukan bibir bawahnya. "Kenapa?"
"Gue gak laper," jawab Bara, Tessa melihat kebelakang, ada Siska yang sedang tersenyum puas dan Morza yang ada di sebelahnya menatapnya kasihan.
"Bara," panggil Morza, sepertinya ia ingin membantu Tessa. "Bar." Morza menyentuh tangan Bara dengan muka memohon. Bara sudah tau itu, Morza pasti memaksanya untuk ikut dengan Tessa. Dan dia gak bisa menolak permintaan Morza.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...