vote komen dulu dong
!!!
"Di mana sih WCnya, Langit goblok pake mandi lama-lama segala," omel Regal yang sedang berusaha menahan buang air basarnya.
Tadi Regal makan bakso dengan menambahkan banyak cabe rawit di mangkoknya, lalu Langit menambahnya lagi satu sendok, karna uang Regal habis, jadi terpaksa dia makan itu dan dia juga lapar.
Regal menyusuri lorong rumah sakit dengan sedikit berlari, dari tadi dia mencari kamar mandi karna sudah sangat sesak, sementara di ruang Bara, Langit yang memakai kamar mandi dan sengaja melamakan mandinya. Dasar teman laknat.
"Di mana sih ni, kok susah ya nyarinya," keluh Regal dengan susah payah menahan buang airnya, ia menoleh pada sebuah ruangan yang yang ada beberapa langkah di depannya.
"Kayaknya itu tu," tebaknya lalu berjalan ke arah ruangan itu, Regal membuka pintunya sebelum melihat dulu bacaan di atas pintu ruangan itu.
Isinya adalah brankar-brankar dan orang yang sudah di tutupi kain putih, Regal langsung merinding, dia menatap sekitar. Dengan langkah gontai dan bergetar, Regal keluar dari ruangan itu. Ia menatap tulisan di atas dengan ragu-ragu.
KAMAR JENAZAH
Bulu kuduk Regal langsung tegak membacanya, karna Langit dia jadi sengsara seperti ini, Regal mengangkat kakinya untuk pergi secepatnya dari sini, tapi tepukan di bahunya membuat Regal menghentikan niatnya.
Tidak ingin berbalik, karna di dalam tadi gak ada orang kan? Yang ada hanya jenazah. Gak mungin hantunya bangun lagi, Regal dengan cepat berlari meninggalkan tempat itu.
"HANTUUUU, SUSTER NGESOOOOT, NENEK GAYUUUUNG, KAKEK CANGKUUUUL, SINDER BOLONG, VAMPIRR, KUNTILANAKK, GENDERUOOO, POCOOONG, TUYUUUUULL, SETAAAAN, IBLISSSS, GUE TAKUT SAMA KALIAN SEMUAAAA." Regal berteriak di lorong itu dengan sangat kuat. Larinya bergitu kencang karna ketakutan. Bahkan dia mengebut nama-nama hantu dengan muka yang sangat ketakutan.
"Kok gitu sih? Saya kan pengen nanya ngapain dia di sini, dasar penakut anaknya," ujar orang yang menepuk pundak Regal tadi, Bapak itu menggeleng heran melihat tingkah anak itu.
Bapak itu tadi habis meletakkan satu jenazah di ruangan ini, dan dia melihat Regal masuk ke sini, ingin bertanya tapi anak itu malah lari sambil berteriak.
"JANGAN KEJAR GUEEE, GUE MASIH MAU HIDUUUP, GUE BELUM MAU MATI KAYAK KALIAN, JANGAN GANGGU GUE, NANTI HIDUP GUE GAK TENANGGG," teriak Regal lagi sampai di depan ruangan Bara, ia langsung masuk dan mengkunci pintunya dari dalam.
Nafasnya sudah ngos-ngosan, keringat dingin bercucuran di pelipis dan lehernya, jantungnya berdegup lebih kencang karna ketakutan dan habis berlari. Bahkan dia melupakan kalau saat ini dia ingin buang air besar.
"Ngapain lo anjir," ucap Ardhan heran dengan Regal yang baru datang dan langsung mengunci pintu, begitu juga dengan semua yang ada di sana, termasuk Tessa dan Morza yang asik bercengkrama dari tadi.
"Ta-tadii, di-disana gue lihat a-ada han-hantu yang te-tepuk pundak gue," jelas Regal dengan nafas memburu, dia berusaha menetralkan nafasnya yang tidak beraturan.
"Hantu gimana?" tanya Langit penasaran, cowok itu sedang bermain game di HPnya. Ia menghentikan kegiatannya dan memilih fokus mendengar ucapan Regal, penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...