vote komen dulu dong
!!!
"Aduh, di mana ya topi gue tadi, padahal gue udah masuin ke sini tadi," ucap Tessa mencari cari topi di dalam tasnya tapi tak kunjung ia dapatkan. Di laci, loker dan di manapun juga tak dia dapatkan.
Hari ini hari senin dan pastinya upacara, dan kalau dia tidak pake topi, maka taulah akibatnya, akan dihukum Pak Broto sebagai guru piket kelas sebelas hari ini.
"Ayo Tess, ntar lagi bel nih, telat tambah hukuman deh," ujar Carissa manarik tangan Tessa keluar kelas. Tessa hanya bisa mengikuti karna kalau dia telat tambah deh hukumannya.
Carissa berbaris bersama teman-temannya dan mereka akan menutupi Tessa agar tidak terlihat oleh Pak Broto, semoga cara mereka berhasil.
"Tess, lo agak nundukan deh," kata Vania yang berada di belakangnya, Tessa hanya menuruti, dia sedang tidak mau dihukum hari ini.
Pak Broto berjalan memeriksa barisan anak-anak kelas sebelas. Matanya yang tajam melirik satu persatu anak-anak murid itu.
Tessa lebih menundukkan badannya agar Pak Broto tak bisa melihatnya tapi rencana mereka gagal, karna suara menggelegar Bapak itu sudah keluar.
"TESSA, DI MANA TOPI KAMU HAH?!" ujar Pak Broto berjalan lebih dekat dengan Tessa, sekarang mereka menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang mendengar teriakan Pak Broto.
"Em, ta-tadi tadi emmm, ta-tadi." Tessa bingung mencari alasan yang tepat, kalau dia bilang topinya tertinggal itu gak benar, karna tadi dia masukin topinya dalam tas sebelum dia ke sekolah.
"APA EMM-EMM TATA, JAWAB YANG BENAR!" perintah Pak Broto. Tessa menunduk, takut melihat Pak Broto.
"Ta-tadi a-"
"Ini topi Tessa Pak." Tanpa diduga, Bara sudah berdiri di samping Tessa dan meletakkan topinya di atas kepala Tessa.
Semua yang ada di sana diam, ingin mendengarkan dan melihat apa yang akan Bara lakukan selanjutnya untuk pacarnya itu.
"Kenapa topinya ada di kamu Bara! Dan kemana topi kamu?" tanya Pak Broto, kali ini tatapan tajamnya tertuju pada Bara.
"Saya lupa Pak," jawab Bara singkat. Tessa menggeleng dan ingin berkomentar tapi Bara menutup mulutnya.
"Kamu ikut saya!" Pak Broto menarik tangan Bara keluar barisan, tapi Tessa tak bisa membiarkan itu, Bara jadi dihukum karna dia. Tessa berlari mengejar Pak Broto yang sudah berjalan lebih dulu ke lorong.
"Pak tunggu Pak," panggil Tessa membuat Pak Broto menghentikan langkahnya dan berbalik badan diikuti dengan Bara.
"Kenapa kamu ikut!" ujar Pak Broto.
"Pak, ini topi Bara Pak, topi saya hilang," kata Tessa cepat, dia memandang Bara yang sedang menggeleng, menyuruh Tessa untuk tidak berbicara, tapi udah kebilang.
"Hilang kamu bilang! Kamu ikut saya juga." Pak Broto menarik kedua tangan muridnya itu menuju ke sebuah ruangan.
"Kalian bersihkan ini hari ini! Pokoknya saya kembali ruangan ini sudah bersih!" tegas Pak Broto lalu pergi dari sana.
Tessa mengedarkan pandangannya, ini kelas kosong yang sudah satu tahun ini tidak dipakai dan pastinya kotor.
"Kenap lo bilang?" tanya Bara, dari nada bicaranya saja Tessa tau Bara sedang marah.
Tessa menunduk takut. "Masa kamu dihukum karna aku sih, padahal kan ini salah aku," cicit Tessa membuat Bara membuang nafas gusar.
"Jangan marah Bara." Tessa mengangkat kepalanya dan menatap mata Bara. Bara memang tidak bisa marah pada gadis di depannya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...