vote nya dong komennya donggggg
!!!
Hari ini hari Rabu, dan hari ini adalah hari di mana kelas Bara ada pelajaran olahraga. Tessa sudah bersiap memberikan minuman juga handuk kecil untuk cowok itu. Sebelum pelajaran dimulai, hal ini yang selalu ia lakukan.
Ia melangkah keluar dari kelas diikuti dengan Carissa yang juga akan menemui pacarnya, Reivan. Mereka berjalan lebih cepat dari biasanya agar bisa cepat sampai, karna kalau telat, guru akan menghukum mereka nanti.
Carissa berjalan ke arah Reivan dengan sangat bersemangat begitu juga dengan Tessa, ia berjalan dengan senyuman yang mengembangnya ke arah Bara, tapi lama-lama senyumannya luntur mendengar ucapan mereka. Langkahnya terhenti.
"Gue sayang lo Bar," kata Morza yang berada di pelukan Bara, Bara tanpa penolakan juga memeluk cewek itu.
"Gue juga," jawab Bara semakin membuat hati Tessa terasa hancur. Hatinya bagai ditusuk rubuan pisau, ternyata orang yang dia kira peduli padanya ternyata mencintai orang lain.
Bara, cowok itu telah memberikan Tessa harapan-harapan yang membuat dirinya berfikir kalau Bara menginginkan kehadirannya. Tapi setelah melihat kejadian ini, dia salah mengira, dia salah menganggap perhatian Bara.
Cowok itu mau mengantarnya pulang, cowok itu memberikan jaketnya agar Tessa tidak kedinginan, cowok itu mau makan bersamanya, cowok mau bermain air pantai dengannya, cowok itu juga yang menolongnya dari serangan Siska.
Dan setelah Bara terbangkan dia setinggi langit dengan harapan harapan yang membuat Tessa menjadi orang yang paling beruntung di dunia, dia juga yang menjatuhkan Tessa sejatuh jatuhnya dengan semua sikap dan lejadian ini.
Dasar Tessa bodoh, batinnya. Tessa berlari meremuk botol yang masih penuh, ia tidak ingin melihat ini lagi.
"Tessa," panggil Carissa membuat semua orang langsung menatap ke arahnya, termasuk Bara dan Morza.
Bara melihat Tessa yang berlari keluar lapangan dan Morza, dia merasa bersalah, pasti ini karnanya. Saat Morza ingin berlari mengejar Tessa, Bara menahan tangannya.
"Gue mau kejar dia Bar," kata Morza dengan muka yang amat sangat merasa bersalah. Tessa itu temannya, bukan musuhnya.
"Jangan. Biarin," ucap Bara tenang dan dingin. Morza menghembuskan nafas pasrah. Bara tak dapat dibantah.
Morza menatap Bara dengan teduh. Memang sangat benar sekali kalian menebak Morza menyukai Bara. Ya, dia sangat mencintai Bara. Dan apa kata orang itu benar, cowok dan cewek bersahabat itu gak ada yang murni, salah satu dari mereka pasti ada yang punya rasa.
Morza mencintai Bara dari dulu, dan dia tidak bisa mencintai orang lain walau tiga tahun mereka berpisah waktu SMP dulu. Dan Morza tidak pernah mengatakannya pada Bara, biar dia yang memendam perasaan ini sendiri.
Dia tak ingin persahabatannya hancur hanya karna perasaan ini, jika itu terjadi, maka dia tidak akan bisa dekat dekat dengan Bara lagi, keadaan seperti ini sudah cukup bagi Morza.
Carissa berlari mencari Tessa ke lorong-lorong kelas juga di kelas, tapi dia tak bisa menemukan Tessa ke manapun. Biasanya kalau sedang seperti ini Tessa pergi ke belakang sekolah.
Carissa berlari dengan cepat ke belakang sekolah. Ya, Tessa ada di sana duduk di tanah padahal ada kursi sambil memeluk kakinya dan menenggelemkan kepalanya di antara lutut.
Carissa berjalan ke arah Tessa lalu menyentuh punggung Tessa yang bergetar, Tessa nangis. Dan Carissa melihat apa yang terjadi tadi.
"Tess," panggil Carissa dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...