vote komennya nek
!!!
"Ayok," ajak Bara. Tessa mengangguk lalu naik ke atas motor Bara dengan senyuman. Hari ini Bara akan membawanya ke suatu tempat yang tidak Tessa ketahui.
Bara melajukan motornya dengan kecepatan sedang menembus jalan yang sedikit macet karna para anak muda juga sedang berjalan jalan bersama pasangannya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, mereka akhirnya sampai di sebuah perbukitan. Tessa mengedarkan pandangannya ke sekitar.
Ada danau juga di depan mereka. Konsepnya seperti danau di atas bukit, tidak terlalu besar tapi sungguh indah.
Bara menggenggam tangan Tessa dan berjalan lebih dekat ke arah danau. Tessa hanya mengikuti sambil menatap sekeliling.
Tempat ini sangat bagus, mereka dapat menikmati pemandangan kota dari atas sini dan bisa juga menikmati pemandangan perbukitan sekaligus. Nikmat tuhan mana lagi yang ingin kau dustakan.
Bara memandang Tessa yang sedang tersenyum. Cewek itu biasa tersenyum, tapi ini lebih dari senyum biasanya.
"Suka?" tanya Bara.
Tessa mengangguk antusias membalasnya. "Suka banget Bara," ujarnya.
Bara menarik kedua sudut bibirnya. Melihat Tessa bahagia bisa membuatnya bahagia juga.
"Kamu tau dari mana sih tempat kaya gini?" tanya Tessa penasaran. Biasanya kan orang yang gak suka jalan kaya Bara ini gak akan tau tempat tempat kaya gini.
"Ada deh," jawab Bara membuat Tessa memajukan bibir bawahnya, ngeselin juga Bara.
"Ada lagi nih tempat yang cantik, ayo ikut aku." Bara menarik lembut tangan Tessa untuk ikut bersamanya.
Mereka berjalan menyusuri pohon-pohon untuk sampai ke tempat tujuan. Di sana memang ramai, tapi tidak terlalu.
"Cantik banget Bara," ujar Tessa melihat pemandangan di depannya. Ada berbagai bunga mawar warna kuning, merah, pink, dan yang lainnya ada di sini.
Di bagian lain ada bunga matahari yang sedang mekar, sungguh indah sekali. Juga di bagian lainnya ada bunga lavender ungu. Tessa menyukai pemandangan ini.
"Suka gak?" tanya Bara mengikuti arah jalan Tessa yang mendekat ke bunga-bunga itu.
"Suka banget dong," jawab Tessa dengan semangatnya.
"Kamu tau dari mana sih tempat kaya gini?" tanya Tessa tanpa melihat kebelakang, dia fokus dengan bunga-bunga di depannya.
"Mama sering bawa aku ke sini dulu," jawab Bara lemah. Tessa jadi terdiam lalu berbalik badan.
"Maaf Bara, aku gak bermaksud buat kamu sedih, aku ga-"
"Udah gak papa, yang penting kamu senang." Seulas senyum tersetak di bibir Tessa membuat cewek itu ikut tersenyum.
Tessa memang sudah tau tentang Mama Bara, tentang Ayahnya, tentang keluarga dan masa lalunya. Dulu saat Tessa bermain di rumah Bara, cowok itu yang memberitahukannya langsung tanpa Tessa tanya.
"Ayo kita ke sana Bara." Tessa menarik tangan Bara ke tengah tengah bunga itu, tapi bukan bunga mawar yang berduri duri, melaikan ke bunga levender itu.
"Ayo kita foto dulu." Tessa mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan mulai berselfie ria dengan Bara.
Bara tertawa lepas, tidak pernah Tessa melihat cowok itu sebahagia ini sebelumnya, dan Tessa jadi tambah bahagia sebab bahagia Bara karna dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTE [TAMAT]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Ini cerita Albara Samudra, cowok ganteng, irit bicara, cool dan dingin dengan Tessa Kalila, cewek cantik, ceria dan cerewet. Tessa, sejak pertama kali bertemu dengan Bara, Ia langsung menyukainya tapi Bara sama sekali tak ingin...