23-Raina

1.7K 112 0
                                    

Mobil berhenti tepat di depan kediaman Senja. Hanya saja yang berada di dalamnya masih diam tak bergeming. Keduanya bungkam tak ada yang memulai percakapan.

"Se-"

Senja pergi begitu saja tanpa menoleh pada Abi membuatnya menghela napas berat. Abi tahu ini adalah salahnya. Salahnya tak bisa tegas menghadapi masalah ini. Namun, ia tak tega melakukannya.

Keduanya adalah orang yang berharga dan berarti untuk Abi. Senja dia adalah putri satu-satunya, sedangkan Leta adalah orang yang dicintainya. Abi tak bisa memilih di antara keduanya.

Siapapun tolong bantu?

Abi terus menarik napas dengan gusar, meremat setir dengan erat. Belum lagi wajah yang frustasi membuat pikirannya semakin tak karuan. Perlahan Abi mulai melajukan mobilnya menjauhi kediaman itu dan menemui istrinya.

Tangisan pecah ketika sampai di kamarnya. Senja sekarang berada di kamar mandi dengan shower menyala. Ia gunakam itu untuk meredam suara tangisannya terdengar hingga keluar.

Baru saja Senja mencoba untuk memperbaiki hatinya kembali setelah dihancurkan, tapi kembali diremukkan ketika bertemu dengan wanita itu.

Ingin sekali Senja mengatakan pada Abi agar berpisah dengan dia dan bersatu dengan Ibunya. Namun, Senja tahu bahwa dia tak boleh egois dengan meminta hal itu. Apalagi dia tahu kalau Ayahnya bahagia dengan bersamanya.

Tangisan Senja semakin keras ketika mengingatnya. Tubuhnya bahkan sudah basah dengan kulit yang sudah dingin. Bahkan giginya bergemelutuk sebab kedinginan, tapi ia tak berkeinginan untuk keluar dari kamar mandi.

Inez yang melihat ekspresi Senia saat pulang pun menjadi khawtir dengan putrinya. "Aku harus melakukan sesuatu," ucapnya, tapi ia masih menggunakan kursi roda membuat pergerkannya terhambat. Bersamaan dengan itu bel rumahnya berbunyi.

"Iya, sebentar!!" sahut Inez dan membuka pintunya.

"Loh, nak Raina. Mari masuk nak!" Raina mengangguk dan membantu Inez dengan mendorong kursi rodanya.

"Sekarang Senja di kamarnya. Raina langsung naik ya, tante akan bawain makanan untuk kalian."

"Iya, makasih ya, tante. Aku ke atas dulu," pamit Raina dan mulai naik ke lantai kedua.

Raina mengetuk pintu kamar Senja dan masuk ketika tahu bahwa pintunya tak terkunci. "Ja, gue masuk ya!" seru Raina seraya masuk ke dalam.

Saat masuk ia mendengar percikan air membuat paham Senja berada di kamar mandi. Sudah lebih lagi 15 menit ia menunggu, tapi tak ada tanda-tanda Senja keluar. Sukses itu membuat Raina khawatir.

Ia mulai mendekati pintu kamar mandi dan mengetuknya pelan. "JA!! SENJA KELUAR!!"

Senja tersentak ketika mendengar hal itu. Ia membuka pintu dan melihat Raina yang menatapnya khawatir. "Rai!" ucap lirih Senja dengan wajah dan badan yang pucat.

Senja segera dituntun Raina menuju kasur. Bukan hanya itu Raina mengambilkan baju dan juga selimut tambahan setelah mengeringkan badan Senja.

"Kenapa bisa gini sih, bikin khawatir aja!!" omel Raina.

Senja ditidurkan setelah ganti baju. "Apa yang terjadi, Ja?"

Saat akan membuka mulutnya Inez masuk membawakan camilan dan minuman hangat. Raina segera menghampiri dan menerimanya setelah mengucapkan terima kasih.

Raina menuntun Senja untuk minum. "Pelan-pelan!!"

"Sekarang ceritakan!!" titah Raina tak terbantahkan.

"Iya Rai, sekarang aku ceraitain."

Senja pun menceritakan asal mulanya. Hingga masalah tadi saat di mall. Hingga detail kecil pun Senja ceritakan. Raina dengan seksama mendengarkan tanpa sedetik pun menoleh ke arah lain.

"Sabar Ja, gue emang nggak tahu gimana perasaan lo sekarang. Tapi, gue yakin ini sulit buat lo. Gue akan selalu ada buat lo, tenang aja ya, gue yakin lo dapat melewati itu semua," ucap Raina menenangkan Senja.

Mendengar itu membuat Senja tersenyum tulus. Ya, ia punya seorang sahabat yang sangat pengertian dan perhatian. Untuk apa ia khawatir. Selama ini bukan Raina tak perduli, tapi ia hanya menjaga privasinya hingga ia menceritakannya sendiri.

Senja sungguh beruntung memiliki sahabat seperti dirinya.

























Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.

Maaf baru up, baru aja sembuh dari sakit dan nimbulin mood nulis susah banget😭.

Dan Thanks 3,5k viewsnya walau yang vote sedikit banget🤐.

Oh iya ada cerita baru again😇

Ini tentang transmigrasi gitu, tapi versi Arissa🙄

Arissa buat ini karena kurang puas kalau cuma baca aja😁

Order Novel Arissa yuk, judulnya "WHERE IS MY DADDY, MOM?"  tertarik😉? bisa pesan dengan :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Order Novel Arissa yuk, judulnya "WHERE IS MY DADDY, MOM?"  tertarik😉? bisa pesan dengan :

Form pemesanan

•> Nama lengkap :
•> Alamat lengkap:
• Jalan :
• Rt/Rw :
• Kelurahan :
• Kecamatan :
• Kota/kabupaten :
• Provinsi :
•> Judul buku :
•> Nama paket :
•> No hp :
•> Ekspedisi :

Kirim ke no +62 857-3351-8064

Yuk buruan diorder!!😇

ORDER Novel Arissa YUK!!🎉🎉

Judul : JENDELA KAMAR

Tertarik? pesan dengan

Yang mau ikutan bisa isi form di bawah!!👇

Format pemesanan:

Nama :
Alamat lengkap :
No. Hp :
Judul Buku :
Jumlah Pemesanan :
Ekspedisi :

Kirim form di atas ke nomor ORDER Novel Arissa YUK!!🎉🎉

Judul : JENDELA KAMAR

Tertarik? pesan dengan

Yang mau ikutan bisa isi form di bawah!!👇

Format pemesanan:

Nama :
Alamat lengkap :
No. Hp :
Judul Buku :
Jumlah Pemesanan :
Ekspedisi :

Kirim form di atas ke nomor +62 858-7559-8283

Yuk buruan order😇😇

👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Senja " Di Siang Hari " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang