29-Lebih dekat

1.7K 111 7
                                    

Satu hari sudah terlewati, tapi belum ada tanda-tanda Inez akan bangun. Jelas itu membuat Senja cemas bukan main. Walau di sisinya masih ada Abi dan Aezar, sedangkan Varent diminta untuk pulang.

"Kamu tenang aja, sa-abang yakin bahwa tante Inez pasti sadar," ucap Aezar yang masih saja salah menyebut dirinya.

Aezar sudah bertekat ia akan mendekatkan dirinya pada Senja. Apalagi ia memang ingin memiliki adiknya yang imut bukan seperti adik tengilnya yang lain.

Memikirkannya saja membuat Aezar jijik. "Abang kenapa?" tanya Senja sembari memiringkan kepala membuat kesan imut semakin tergambarkan.

Aezar hanya mampu menggigit bibir bawahnya menahan gemas. Ingin sekali dirinya mencubit pipi itu. Namun, ia takut Senja akan mengadu pada Abi dan membuatnya tak bisa dekat kembali karena Abi.

"Owh iya, Abang nggak kerja?"

"Ah ... kerja kok," jawab Aezar gelagapan.

Padahal ia tak pernah seperti ini sebelumnya,  bahkan jika berhadapan dengan ayahnya sendiri. "Kenapa kamu nggak tanyain sama Daddy?"

Pertanyaan Aezar membuat Senja menatap Abi yang masih sarapan. Abi yang merasa ditatap pun mendongak, dengan alis terangkat sebelah.

"Ayah kok nggak kerja, nanti kalau karyawannya nyontoh gimana?" ucap garang Senja dengan mata melotot gemas.

"Emm .... " Abi menatap Aezar meminta bantuan, tapi ternyata tak digubris olehnya. Aezar justru menoleh ke arah lain seolah tak melihat apapun.

Sial, umpat batin Abi.

"Nanti siapa yang jaga Senja?" celetuk Abi yang baru saja mendapat ide.

"Yang harusnya dipertanyakan itu Abang, kenapa dia nggak kerja? kan Abang masih baru, beda dengan Ayah yang udah senior. Ayah jelas bisa ngerjain kerjaan di mana aja termasuk di sini," ucap Abi penuh kebohongan. Membuat Aezar menganga.

Bisa-bisanya Daddynya membalikkan keadaan padanya.

Pandangan Senja kembali menatap Aezar yang kebingungan menjawab. "Abang harus kerja, nggak boleh malas. Nanti nggak bisa kaya Ayah!!" ucap Senja yang membuat Abi dan Aezar gagal paham.

"Maksudnya?" tanya mereka serentak.

"Iya, nanti nggak bisa kaya Ayah yang belanjain Senja. Kalau Abang kaya Ayah kan mudah. Jadi, kalau Ayah sibuk tinggal telpon Abang, mudahkan?" jawab Senja dengan polosnya.

Abi dan Aezar hanya mampu mengelus dada saat mendengarnya. Namun, mereka juga lega karena akhirnya Senja tidak sedih lagi.

"Abang nggak miskin, bahkan sekarang Abang bisa bawa kamu ke mall," ucap Aezar dengan sombong membuat Abi mendelik kesal.

"Tapi kan ini masih pagi."

"Nanti siang kita bisa ke mall!!"

Waktu terus berjalan. Perkataan yang diucapkan Aezar pun terwujud. Saat ini mereka berada di salah satu mall yang tak terlalu jauh dari rumah sakit.

"Abang mau beli apa?" mata Senja menelisik setiap toko yang berada di hadapannya.

"Bukan Abang, tapi kamu!!" Aezar menarik Senja ke salah satu toko baju.

Sekitar lima baju Aezar berikan pada Senja dan jelas semua model baju itu tertutup. "Sana coba!!"

Saat keluar mata Aezar melotot. Ternyata saat dipakai oleh Senja baju pertama sangat ketat. Sontak Aezar menggeleng, Senja pun kembali masuk mengganti bajunya.

Hingga baju keempat tak ada baju yang disetujui oleh Aezar padahal itu adalah pilihannya sendiri. Apalagi jika dia yang memilihnya? Senja tak bisa membayangkannya.

"Ini yang terakhir ya, Bang, Senja capek!!"

"Iya, ayo ganti!!"

Saat keluar Aezar terpana dengan pakaian yang dikenakan Senja. Simple tapi terkesan mewah karena pemiliknya yang memiliki paras cantik.

"Ayo kita ambil."

Senja berganti pakaian lagi, saat menuju kasir matanya tak sengaja melihat sebuah kaus lucu. Aezar yang menangkap hal itu pun mengambilnya dan membawanya ke kasir.

Senja yang terkejut pun hanya mampu diam. "Kita makan ya?"

"I-nanti Bang, kita ke sana!!" tunjuk Senja pada toko aksesoris.

Aezar pun menyetujuinya membuat Senja memekik senang. Dengan antusias Senja meneliti berbagai pernak-pernik di depannya.

Hingga matanya menatap sebuah gantungan kunci couple, Senja mengambilnya. Ia juga mengambil sebuah gelang couple. Terakhir ia mengambil sebuah jepitan cantik.

"Udah?"

"Iya." Mereka pun membayarnya. Saat akan keluar Senja menahannya.

Senja meraih tangan kiri Aezar dan memasangkan sebuah gelang berwana hitam, memiliki mahkota kecil sebagai hiasannya. Aezar pun tak mencegahnya, justru Aezar sangat senang mendapatkan hadiah dari Senja.

Bakal saya pamerin ke Varent, batin Aezar tak sabar.

"Yuk, Bang!!" ucapnya setelah memasang gelang satunya pada tangan kanannya.

"Mau makan apa?" tanya Aezar agar Senja memilih sendiri.

"Emm .... " Mata Senja menatap beberapa restoran yang berada di depannya.

Hingga restoran bernuansa kini menjadi pilihan Senja. Mereka masuk dengan kedua tangan yang bertautan. Keduanya terlihat seperti kekasih yang sedang dimabuk asmara.

Bahkan ada yang sampai menjerit melihatnya. Namun, ada juga yang menatap mereka iri karena tak bisa melakukannya.

"Mau makan apa?"

Senja menatap buku menu itu dengan serius. Aezar yang melihatnya pun tersenyum geli karena mata Senja yang begitu serius, tapi begitu menggemaskan.

"Mau pasta aja, minumannya ice coffe-"

"Nggak, masa minumannya kopi. Nggak boleh!!"

"Mas, pasta dua, air hangat satu, dan kopi panas."

"Baik, ada tambahan?"

"Eskrim cokelat!!" seru Senja semangat membuat Aezar tak tega menolak.

"Okey, itu aja!!"

"Bang, ngapain lo di sini!!" suara itu membuat Aezar dan Senja menoleh ke belakang dan melihat siapa yang memanggilnya. Mata Aezar membola ketika melihatnya.

Kenapa bisa ada di sini??






















808 kata

Nambahkan? bakal terus nambah nantinya, jangan khawatir😊

Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.

Order Novel Arissa yuk, judulnya "WHERE IS MY DADDY, MOM?"  tertarik😉? bisa pesan dengan :

Form pemesanan

•> Nama lengkap :
•> Alamat lengkap:
• Jalan :
• Rt/Rw :
• Kelurahan :
• Kecamatan :
• Kota/kabupaten :
• Provinsi :
•> Judul buku :
•> Nama paket :
•> No hp :
•> Ekspedisi :

Kirim ke no +62 857-3351-8064

Yuk buruan diorder!!😇


ORDER Novel Arissa YUK!!🎉🎉

Judul : JENDELA KAMAR

Tertarik? pesan dengan

Yang mau ikutan bisa isi form di bawah!!👇

Format pemesanan:

Nama :
Alamat lengkap :
No. Hp :
Judul Buku :
Jumlah Pemesanan :
Ekspedisi :

Kirim form di atas ke nomor +62 858-7559-8283

Yuk buruan order😇

👇👇👇👇👇👇👇👇

Senja " Di Siang Hari " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang