8-tentang ibu

2.6K 169 3
                                    

"Senja!" Senja pun menoleh ke asal suara dan benar saja itu ayahnya.

"Ayah!" Senja memeluk erat tubuh Abi, yang dibalas elusan pada punggung Senja. Sekarang yang dapat Abi lakukan adalah menenangkan putrinya, walau ia juga khawatir dengan kondisi Inez.

"Jadi dia adalah temanmu di sekolah?" tanya Aezar dengan mata menatap ke depan.

"Bukan, bahkan kami baru kenal. Hanya saja aku sudah memutuskan untuk melindunginya," ucap tegas Varent.

"Walau nantinya kamu harus memilih?" sahut Aezar membuat Varent bingung.

Maksudnya? batin bingung Varent.

"Sudahlah, lebih baik kita perhatikan mereka!"

Senja sungguh khawatir dengan kondisi ibunya, baru pertama kali ia melihat ibunya seperti ini. Senja takut ibunya akan meninggalkannya, Senja sangat takut. "Ayah, sebenarnya ibu kenapa?"

"Ayah juga nggak tau," elak Abi.

"Lebih baik kita tunggu dokter, ya?" ucap  Abi dan diangguki setuju oleh Senja.

"Iya, Yah. Gimana kalau suatu hal terjadi?"

"Apa maksud kamu, sayang?"

"Gi-gimana kalau i-"

"Stsss! tenang sayang, ibu kamu pasti akan baik-baik saja. Sekarang kita duduk dan berdoa agar ibu selamat, oke?"

Setelah menunggu cukup lama akhirnya doktef keluar. "Bagaimana, dok?"

"Mari pak, saya akan menyampaikan sesuatu!"

"Kamu di sini yah, Ayah nggak akan lama." Abi pun meninggalkan Senja, namun sebelum itu ia mendapat kecupan singkat di keningnya.

Senja mengikuti langkah suster yang membawa ibu menuju ruang inap. "Varent kamu ikuti dia, aku akan ikuti Daddy!" Varent hanya menuruti perkataan kakaknya itu.

"Terima kasih, sus!" ucap Senja pada suster yang telah membawa ibunya kemari.

Senja duduk di samping Inez dan memegang tangan dingin ibunya. "Senja takut i-ibu hiks ... hiks ... hiks ... hiks ...." Tangis luruh ketika berhadapan dengan ibunya. Varent hanya dapat menatap nanar Senja yang sedang sedih. Sebenarnya Varent ingin menenangkan Senja, tapi waktunya kurang tepat. Maka dari itu hanya ini yang dapat Varent lakukan untuk saat ini.

Sedangkan saat ini Abi sedang mendengar sebuah fakta mengejutkan. "Hanya satu minggu dok?"

"Ini memang hanya perkiraan, namun bisa saja terjadi. Maka dari itu kita harus menemukan donor ginjal sebelum seminggu!"

"Tapi, dia tidak ingin melakukan operasi," ucap pelan Abi.

"Kenapa?"

"Dia sudah pasrah dan ada beberapa hal yang membuatnya mengambil keputusan itu. Saya permisi, terima kasih, dok." Setelah mengatakan itu Abi bergegas keluar dan Aezar bersembunyi agar ia tak ketahuan. Ia pun sudah menghubungi Varent bahwa Abi sudah menuju ke arahnya.

"Jadi, memang benar," ucap tak percaya Aezar.

Sebelum ke sini Aezar mengira bahwa perempuan itu sedang berakting agar mendapat perhatian dari Daddynya, tapi ternyata keadaanya lebih serius dari yang ia duga.

Lebih parahnya lagi, ia menolak untuk operasi. Sebenarnya masalah apa yang membuatnya menyerah, apa ini ada hubungannya dengan keluarganya? atau dengan ayahnya?

Sepertinya Aezar harus menyelidiki hal ini sendiri. Walau ia tahu ini tak akan mudah, apalagi ini termasuk masalah pribadi ayahnya sendiri. Maka dari itu mungkin akan sangat sulit jauh lebih sulit dari mencari data kemarin.

Namun bukan Aezar namanya jika mudah menyerah. Setelah mendapat solusi, Aezar segera mengirim sebuah pesan pada adiknya sebelum pergi dari tempat. Sedangkan Varent hanya dapat mendengus membaca pesan dari kakaknya itu.

'Aku ada keperluan, kuncinya akan ada di mobil.'

"Dasar!" dengus Varent dan meninggalkan rumah sakit, tapi sebuah suara membuatnya kaku seketika.

"Varent, kenapa kamu ada di sini?" tanya Abi. Ya, itu adalah Ayahnya. Apa yang akan ia jawab pada Abi nanti, tubuh Varent sudah gemeteran belum lagi keringat dingin yang keluar dan suasana yang tiba-tiba mencekam membuat bibir Varent seperti dikunci sesuatu.

"Rent, ayo jawab Daddy!"





















Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.

Order Novel Arissa yuk, judulnya "WHERE IS MY DADDY, MOM?"  tertarik😉? bisa pesan dengan :

Form pemesanan

•> Nama lengkap :
•> Alamat lengkap:
• Jalan :
• Rt/Rw :
• Kelurahan :
• Kecamatan :
• Kota/kabupaten :
• Provinsi :
•> Judul buku :
•> Nama paket :
•> No hp :
•> Ekspedisi :

Kirim ke no +62 857-3351-8064

Yuk buruan diorder!!😇

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Senja " Di Siang Hari " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang