Dyah Ayu Kinanti
Lo itu pahit sama kayak nama lo Pare.
Farey Arsya Pramudya
Nama gue Farey bukan Pare. Gue akan bikin lo jatuh cinta sampai lo nggak bisa jauh dari gue !
Cover By : Pinkcery
Original story by : pinkcery
Star : 31 Agustus 2021
#1 on...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dyah Ayu Kinanti
Haiiii.... Haiiii.... Aku membawa cerita baru, jangan lupa add to library dan ajak teman-teman kalian buat baca cerita ini.
Follow, vote dan coment 🔥🔥🔥
Happy reading 🤗
.
Hari ini terasa mimpi buruk bagi nya, tidak pernah terbayang masalah datang bertubi-tubi di hidup nya. Kinan masih nangis meraung-raung, enggan meninggalkan rumah yang begitu banyak kenangan bersama mami nya---juga takut jatuh miskin.
Hidupnya bak putri raja, apapun yang dia mau dengan mudah di dapatkan nya. Tapi sekarang semua berubah hilang dalam sekejap, untung saja masih ada satu mobil dan semua barang-barang seisi rumah nya tidak kena imbas di sita bank, jadi dia masih bisa menggunakan barang-barang mewah yang di beli nya dengan harga yang tidak murah.
Baru saja menikmati masa menjadi kakak kelas tapi Kinan terpaksa harus pindah dari sana, mahal nya biaya adalah salah satu faktor utama. Dia juga punya saudara tiri perempuan yang masih kekeh ingin bersekolah di sana, membuat Kinan kesal karena papi nya menyetujui permintaan saudara tirinya itu.
Mereka tiba di rumah yang tidak terlalu besar tapi cukup menampung mereka berlima.
"Tante, papi sekarang udah jatuh miskin, silahkan kalau mau tinggalin kami pergi saja bawa Zias dan Ziana sekalian." Ucap Kinan ketus.
"Kinan, sampai kapan saya harus menyakinkan kamu bahwa saya tulus mencintai papi kamu bukan karena materi."
Kinan tersenyum miring "oh iya? Kalau gitu suruh anak kamu jangan ngebebanin papi untuk biayai dirinya tetap bersekolah di sana."
"Eh lo---"
"Sudah iya, jangan bertengkar kita mulai semua nya dari awal. Lagian kita masih bisa cari uang dari tambak dan papi akan menjual mobil ini."
"Tapi Pi aku ke sekolah pakai apa?"
"Angkutan umum lah, kayak gak pernah hidup susah saja." Kinan pergi meninggalkan mereka begitu saja, berniat memilih kamar dan agar segera dapat istirahat, dia lelah luar dalam.
Hati papi nya terluka melihat Kinan yang belum saja berubah mengatai merek dengan kata menyakiti hati, sudah berapa lama dia belum bisa memanggil Rena mami sambung nya dengan sebutan mami dan menganggap Zias dan ziana adik kandungnya.
.
Setelah selesai membersihkan kamar, Kinan langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dia lelah tidak ada pembantu mulai hari ini, dia harus mengerjakan nya sendiri.
