MCG ~ 24

25 3 0
                                    

Tandai typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo

Happy reading bestie ❣️

🌼🌼🌼

"Mungkin akhir-akhir ini kita akan sering rapat karena acara semakin dekat," ujar Pak Reksa di detik-detik terakhir rapat usai.

"Pak nggak harus setiap hari kan?" tanya Amir lesu.

"Tergantung. Saya akhiri, sekian dan terimakasih. Kalian bisa ke kantin dulu atau langsung masuk ke kelas," ujar Pak Reksa.

Karena tidak sabaran beberapa di antara mereka langsung berlari keluar, mungkin mereka tidak sempat sarapan karena tepat jam pelajaran di mulai Pak Reksa sudah memulai rapat yang tersisa ada Rey, Kinan Ziva dan Riana.

"Kak Rey!"

Kinan dan Rey menoleh.

"Iya Riana?"

"Maaf ya gara-gara aku yang belum selesaikan laporan nya kita jadi rapat sepagi ini," ujarnya merasa bersalah.

Sedangkan Kinan menatap malas ke gadis di depannya ini. Ada rasa tidak suka melihat Riana, mungkinkah Kinan cemburu?

"Dih, makanya kalau nggak mampu jangan sok-sokan jadi ketua deh!" hardik Kinan.

"Kin, kenapa sih? Kok emosi gitu?"

"Dah lah, gue laper!" Kinan beranjak lalu melenggang pergi meninggalkan Rey dan Riana berdua di aula. Rasa ketidaksukaan nya terhadap Riana semakin menjadi-jadi, bisa-bisa Kinan  kelepasan sampai berbicara kasar pada Riana.

"Eh, Kinan !"

"Kenapa sih?" tanya Ziva yang masih membereskan sisa air gelasan yang berserakan di meja.

"Nggak tahu. Gue susul dulu! Riana maaf ya ngobrol nya sampai sini aja," ujar Rey seraya berlari kecil keluar menjauhi aula.

Rey terus berlari ketika Kinan tidak menoleh saat Rey memanggilnya. Kinan terus berjalan dengan cepat.

Dia cemburu.

Kinan berbelok ke arah kelas, sengaja karena dia tidak ingin di menjawab pertanyaan Rey nanti dengan perubahan sikap Kinan yang tiba-tiba berubah.

Kinan menghela napas lega saat melihat Bu Nova sedang mengajar di kelasnya.

"Permisi Buk. Boleh masuk?"

"Oh ya, masuk-masuk!"

Lily menatap Kinan heran yang sedang berusaha menyembunyikan rasa kesalnya. Pra-menstruasi memang sering membuat para wanita ribet sendiri, belum lagi hati yang gampang tersinggung dan  mudah marah-marah nggak jelas.

"Kin, kenapa?" tanya Lily nyaris berbisik.

Kinan menghela napas berat, dia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba moody begini padahal Rey dan Riana hanya berbicara tentang pekerjaan.

My Charming GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang