MCG ~ 34

28 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai, ada yang masih bangun tidak??? Jangan lupa vote dan coment!! Satu vote kalian sangat berarti bagi aku, merasa di hargai karena ada yang mau membacanya

I love you so much ❣️

Happy reading 🤗

🌼🌼🌼

Rey menepati janjinya, datang membantu Haris memanen ikan. Pagi-pagi dia sudah berada di rumah Kinan, membuat sang tuan rumah terkejut akan kehadiran nya.

"Rey, astaga ... Pagi banget, keliatan caper tau," cibir Kinan.

"Gue kan udah bilang ini tahap awal pendekatan sama camer."

"Iya deh. Sarapan bareng yuk, Mami lagi masak lo tunggu di dalam gue buang sampah dulu."

Saat keluar dari kamar nya, Dina terkesima melihat Rey. Senyumnya yang manis membuat nya langsung meleleh. Sedetik kemudian Dina tersadar bahwa pasti itu 'Si Ganteng' yang Mami maksud. Tentu saja itu gebetan Kinan.

Dina lebih memilih menunggu Kinan, dia takut Kinan mikir yang tidak-tidak tentangnya. Mereka harus tetap akur sampai kapanpun. Dina sudah menyayangi saudari sambungnya itu.

"Din, kok berdiri di situ?" tanya Kinan sekembali dari luar.

"Oh, ini ... Gue malu," ujar Dina.

Kinan terkekeh kecil. "Biasa aja. Ayo, sambil kenalan."

Dina menurut, mengekori Kinan menuju ruang makan. Di sana sudah ada Mami, Papi dan tentu saja Rey.

"Maaf, lama nunggu."

"Kan udah biasa," sahut Rey.

"Eh, mana ada. Lo lupa bukannya kalau lo jemput gue udah standby di teras," ujar Kinan tidak terima.

"Iya, ih kok ngegas mbaknya," ujar Rey sambil menoel hidung Kinan.

Jangan di tanyakan gimana kondisi wajah Kinan, tentu saja sudah memerah apalagi Rey menggodanya di depan orang tuanya.

Rey, kampret.

"Tau, deh !" Kinan pura-pura merajuk.

"Kak, jangan gitu!" tegur Papi.

"Udah, udah. Oh ya ,Rey, kenalin ini Dina saudara nya Kinan," ujar Mami Rena memperkenalkan Dina.

"Dina," ujar Dina tanpa bersalaman. Dia ingin menjaga hati Kinan.

"Rey ."

"Kok nggak salaman?" protes Kinan.

"Bukan muhrim," sahut Dina asal.

"Ngerii." Kinan terkekeh. "Biasanya kalau lihat cogan senengnya kayak ketemu oppa Korea."

"Kinan, nggak gitu," elak Dina.

My Charming GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang