MCG ~ 39

16 1 0
                                    

Happy reading 🤗Tandai typo 🙏🏻🙃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🤗
Tandai typo 🙏🏻🙃

🌼🌼🌼

Sampai di rumah Kinan langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu. Dia menangis, menumpahkan segala nya yang sedari dia tahan. Bukannya dia sudah bilang akan menenangkan diri dulu sebelum kembali memulai dari awal, namun Rey tidak mengindahkan nya.

Kinan langsung membungkus tubuhnya dengan selimut tebal tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu. Menatap lurus kedepan, ada anak-anak yang sedang bermain di samping rumahnya terlihat gembira tanpa beban. Kinan ingin kembali ke masa itu tanpa harus memikirkan segala sesuatu yang membuat nya tidak berdaya.

"Kak, boleh Mami masuk?" ujar Mami di balik pintu.

"Iya, Mi." Baru saja hendak bangun dan membuka pintu namun pintu itu lebih dulu terbuka. "Mi, kok bisa?"

"Pintunya nggak di kunci." Mami menyengir kuda. "Makan ya, nanti Papi tahu kalau anaknya sakit gara-gara galau."

"Mi, tapi aku lagi nggak selera."

"Satu suap aja."

"Any body home ...," teriak Dina. Dina melongokkan kepalanya. "Disini toh. Masih galau lo?"

"Diem deh!" Ketus Kinan.

Dina terkikik geli. "Tadi malam aja curhat dah kayak baca koran gue dan hari ini gue sengaja pulang buat nemenin kakak gue yang lagi galau ini."

"Gue nggak minta ya lo pulang."

"Bangun, kita jalan."

"Jalan? Tengah hari begini? Gila lo ya!"

"Ayo ! Dari pada lo gabut di rumah."

"Males, ih. Nanti hujan."

"Nggak bakalan."

"Pawang hujan lo ya?"

"Udah, kak, ikut aja. Dari pada dirumah kayak gini makin tambah galau."

Kinan menyerah, Dina dan Mami ada benarnya juga. Rebahan seharian membuat badannya pegal-pegal.

"Din ...."

"Apa?"

"Papi nggak nanya macam-macam kan?"

"Nggak sih, selagi lo tetap terlihat biasa aja Papi nggak bakalan tahu."

"Iya juga sih. Tapi feeling seorang Ayah ke anaknya kuat banget lho. Pasti Papi akan ngerasain kalau gue sedang tidak baik-baik saja."

"Ya ... tinggal lo yakinkan Papi kalau lo baik-baik aja."

"Iya udah. Din, gue peluk lo ya?"

"Terserah. Lo mau kemana?"

"Pengen ke PIK!"

"Eh, sembarangan. Mana bisa kita lewat tol pakai motor gini."

"Lewat Pantura kek atau mana, kan nggak harus lewat tol."

My Charming GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang