Tandai typo
Happy reading
🌼🌼🌼
Kinan harus merelakan makan siang nya, padahal dia ingin sekali makan steak kali ini tapi gara-gara bertemu Bianca dan Yazis selera makannya hilang.
"Kin, makan ketoprak aja yuk," ujar Rey ketika melihat gerobak ketoprak yang mangkal di depan salah satu Toserba.
"Iya udah ayok, laper juga nih."
"Tadi sih pakai acara ngambek segala."
"Lo nggak ngerasain yang gue rasakan." Karena bagaimanapun Yazis adalah mantan pacar gue.
Kinan memakan ketoprak itu dengan lahap, ini kali pertama dia mencoba makanan itu. Memang makanan yang di jual di pinggir jalan tidak kalah enaknya dengan di tempat yang mewah.
Rey harus membayar ganda jika makan dengan Kinan karena jika ada kerupuk Kinan bisa memakannya sampai habis.
"Kin, jangan sering-sering makan kerupuk sebanyak itu. Apa sih enaknya selain berisik?"
"Kalau di rumah mana ada, Papi larang Mami beli kerupuk jadi kalau makan di luar kayak gini baru bisa."
"Tapi jangan berlebihan juga."
"Iya ih, bawel!"
Kinan terdiam saat mendengar suara sirine menusuk indera pendengarannya. Tubuhnya meremang dan keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuh nya. Mobil ambulance tersebut membelah jalanan yang padat, mobil-mobil yang berada di depan segera menepi. Lagi, momen saat sang Mami di bawa menggunakan mobil itu terputar layaknya kaset.
Kinan ingin menangis tapi ini bukan tempatnya.
"Kin, why?"
Kinan masih menatap lurus kedepan sampai suara sirine sudah tak terdengar lagi. Setiap kali mendengar nya Kinan selalu teringat Mami.
"Kinan !"
Kinan mengerjap-ngerjap. "Ah, iya Rey?"
"Memang kan hobi lo itu melamun. Kenapa sih? Lo langsung bengong waktu mobil ambulance itu lewat?"
Kinan mengembuskan napas berat. "Gue nggak bisa denger suara sirine apalagi keadaan darurat kayak tadi, gue selalu ingat Mami," lirih Kinan. Masih terekam jelas ketika waktu itu Kinan mengantar Mami ke tempat peristirahatan terakhir. Dimana waktu itu Kinan masih kecil tapi sudah bisa merasakan kehilangan seorang Ibu. Kinan meraung-raung bersahutan dengan suara sirine.
"Kin, gue nyesel banget kalau tahu gue menggali luka yang selama ini lo berusaha kubur dalam-dalam. Maaf, gue nggak tahu bakalan begini."
Kinan tersenyum seraya mengusap lembut punggung tangan milik Rey. "No problem. Tidak selamanya hidup kita harus berjalan sesuai keinginan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Charming Girlfriend
Teen FictionDyah Ayu Kinanti Lo itu pahit sama kayak nama lo Pare. Farey Arsya Pramudya Nama gue Farey bukan Pare. Gue akan bikin lo jatuh cinta sampai lo nggak bisa jauh dari gue ! Cover By : Pinkcery Original story by : pinkcery Star : 31 Agustus 2021 #1 on...