MCG ~ 52

26 1 0
                                    

Happy reading 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 🤗

🌼🌼🌼


Rey mendengkus kencang ketika panggilan yang kesekian kalinya tidak di jawab, hanya suara wanita asing yang didengarnya ' maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.' Rey melempar ponsel asal, kembali ke tempat tidur membungkus tubuh nya dengan selimut.

"Dari kemarin dia hilang, kemana sih?" Rey mengacak rambut frustrasi. "Kinan ... Padahal lo udah janji  untuk tetap di samping gue." Rey berteriak, disusul suara ketukan pintu. Tentu, itu Mama yang mungkin terganggu.

"Rey ... Kenapa ?" Mama berteriak dibalik pintu.

"Aku nggak apa-apa!"

Karena pintunya tidak di kunci Mama langsung masuk kedalam melihat Rey dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Kamu nggak sekolah?" Mama bertanya lirih.

"Agak siangan dikit, tapi kalau aku nggak males." Rey tersenyum lebar.

"Oh, oke." Mama mengangguk. "Kalau gitu Mama ke kamar dulu ya!"

"Mama udah makan?" tanya Rey.

"Iya. Kamu makan ya, jangan tidur habis subuh lagi Mama nggak ada teman serapan kayak tadi." Ada kekehan singkat yang terdengar pilu.

Rey meraih tangan Mama mengelus dengan lembut. Dia melupakan sesuatu, menemani Mama yang tentunya merasa kesepian. "Maafin Rey ya, Ma!"

"Kok minta maaf sih?"

"Aku terlalu sibuk mikirin Kinan yang tiba-tiba menghilang dua hari ini."

Kini giliran Mama yang mengusap punggung tangan Rey, tersenyum tipis. "Sekarang Mama udah nggak larang kamu lagi mau dekat dengan siapapun. Asal kamu bahagia ...."

Ada genangan di sudut matanya yang siap jatuh dengan sekali kedipan. Rey ikut menarik sudut bibirnya. "Itu emang udah garis takdir hidup kita.

"Anak Mama udah dewasa ya pikirannya." Mama menghela napas mengeluarkan sisa-sisa sesak di dadanya. Cukup dia menangis seharian karena tidak bisa merubah semua nya. "Maaf —"

"Harus berapa kali Mama akan mengulang kata maaf yang mungkin saja Rey sudah bosan mendengarnya?" Rey menaikkan sebelah alisnya.

Mama terkekeh singkat. "Hmm ... Gimana ya, soalnya kesalahan Mama sama kamu itu banyak banget."

"Mulai sekarang kita harus benar-benar memulai nya dari awal."

"Terbaik memang anak Mama yang satu ini. Iya udah Mama ke kamar dulu, ya!"

"Ma !!"

"Apalagi?"

"Besok Mama datang di konferensi pers nya Papa?"

My Charming GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang