MCG ~ 22

42 2 0
                                    

Jangan lupa ajak teman-teman kalian buat baca juga🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa ajak teman-teman kalian buat baca juga🤗

Happy reading bestie ❣️

🌼🌼🌼

Kinan dan Mami sedang berada di taman setelah joging berkeliling komplek. Mulai dari anak-anak, tua dan muda memenuhi taman komplek, Kinan dan Mami duduk di bawah pohon sambil berselonjoran.

"Mami sakit?" tanya Kinan saat melihat wajah Mami nya yang pucat pasi.

Mami menggeleng seraya tersenyum tipis. "Sayang, jaga Papi. Jangan kecewakan Papi."

"Maksud Mami?" tanya Kinan bingung tidak mengerti. "Emangnya Mami mau pergi kemana?" tanyanya lagi.

Wajah pucatnya di hiasi senyum yang begitu manis, perlahan-lahan wujudnya mulai pudar. Saat Kinan hendak memeluk sang Ibu, dia tidak dapat menyentuh nya. Seketika tempat itu sepi padahal banyak sekali orang-orang di sana berlalu lalang.

Angin kencang mulai membelai pepohonan menambah aura mencekam tempat itu.

"Kinan, Mami harus pergi!"

"Nggak. Mami nggak boleh pergi," teriak Kinan. Kemudian dia berlari kesana-kemari mencari keberadaan maminya tapi dia seperti berputar di tempat tidak tahu jalan keluar.

Keringat dingin mulai membasahi wajah nya, sesekali menyebut nama Maminya. Tidak terasa air mata nya juga ikutan mengalir. Kinan terbangun dari mimpi dengan napas tersengal, dadanya naik turun seperti lelah berlari berkilo-kilo meter.

"Astaga ini mimpi buruk atau apa sih?" gumam Kinan. Kemudian membuka ponsel nya untuk melihat jam. "Gara-gara tidur sore makanya mimpi buruk."

Kinan kemudian melamun mencoba mengingat isi seluruh mimpinya.

"Kin!"

"Eh, Din. Ngagetin aja. Kapan datang?"

"Barusan. Baru bangun ya? Eh, lo kenapa?" tanya Dina bertubi-tubi.

"Kalo bertanya itu satu-satu." Kinan menghela napas. "Gue mimpi buruk."

"Mimpinya pasti sedih ya matanya sampai berair gitu?"

"Masa sih?" Kinan kemudian bercermin, benar saja ada sisa air matanya. "Gue nggak ingat jelas sih gue mimpi apaan tapi yang gue ingat gue mimpi lagi joging sama almarhumah Mami gue."

"Lo doain aja mungkin Tante Prima kangen sama lo."

"Iya kayaknya. Kemarin gue habis dari sana tapi tetap aja rindu tidak bisa terbayarkan."

Dina mengulas senyumnya. "Karena yang paling menyakitkan berpisah dengan orang yang sudah tiada. Sebesar apapun rindu tidak bisa terobati karena dia tidak akan pernah kembali."

Kinan memeluk Dina yang tentu saja membuat mata Dina membola sempurna. Dina sempat ragu membalas memeluk Kinan.

"Din, maafin gue!"

My Charming GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang