Halo, aku kembali !
Aku pernah bilang kalau aku kewalahan nulis tiga cerita sekaligus. Karena yang dua itu belum selesai juga.Bingung guys ... Ide nya nggak ngalir masih mandat.
Pokoknya kalian jangan hapus dari library ya, aku tetap bakalan lanjut cerita ini sampai ending.Gasss follow, vote dan coment gengss 🔥🔥
Happy reading bestie ❣️
🌼🌼🌼
Pemandangan langka ... tidak pernah terjadi selama ini menghiasi rumah Kinan, sepagi ini dia sudah membuat Rena --- Ibu sambungnya --- kelimpungan karena Kinan begitu rewel harus menata rambutnya seperti apa bentuknya dan ada banyak sekali pertanyaan yang Kinan lontarkan sampai Rena hanya bisa menjawab 'iya sayang bagus atau kamu mau gimanapun tetap cantik'. Di balik pintu Haris tidak bisa untuk tidak mengukir senyumnya, dia seperti bermimpi indah melihat anak dan istrinya akur seperti itu.
"Kin, rambutnya di cepol aja biar elegan gitu sih menurut Mami."
"Nggak perlu sanggul kalau gitu?"
"Tergantung acaranya sih apa aja, kalau cuma duduk sambil lihat pertunjukan ya, di sanggul aja."
"Nanti kayaknya ada mini game deh terus Kinan mau ikut."
"Di cepol aja gimana?"
"Kinan ikut aja, terserah Mami !"
"Sudah selesai kamu suka?"
"Wah, makasih ya Mi. Dari tadi bingung mau nata rambut kayak gimana eh, ujung-ujungnya di kuncir kuda juga."
"Tapi anak Mami cantik banget walaupun dandanan nya sederhana."
Merasa Kinan tidak di belakangnya, Mami berbalik menatap Kinan heran karena dia masih duduk bergeming di meja riasnya.
"Sayang, ayo nanti Rey keburu datang lho!"
"Mi, aku cantik kan? Bajuku pas kan di tubuh aku?" tanya Kinan beruntun, karena tahu Rena dulunya seorang Makeup artis dan desainer ..., hanya itu yang Kinan tahu selibihnya dia malas mencari tahu.
"Kok jadi insecure si?"
Kinan menunduk. "Kinan merasa nggak pantas aja."
"Apa karena kita miskin?"
Kinan mengangguk.
"Kinan, dengar Mami. Semua tidak bisa di ukur dari materi, kecantikan atau tubuh yang indah mau kita miskin atau kaya nggak masalah asal kita good attitude itu yang utama."
"Memang nggak semua orang punya pandangan seperti Mami tapi kebanyakan orang melihat dari sisi itu Mi, melihat orang dari tampilannya."
"Kinan kita tidak perlu mengikuti standarisasi orang-orang karena bisa merugikan diri kita sendiri, jalani hidup sesuai apa yang kita inginkan, bergaya sesuai isi dompet. Jangan dengar kata orang karena nggak ada ujungnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Charming Girlfriend
Teen FictionDyah Ayu Kinanti Lo itu pahit sama kayak nama lo Pare. Farey Arsya Pramudya Nama gue Farey bukan Pare. Gue akan bikin lo jatuh cinta sampai lo nggak bisa jauh dari gue ! Cover By : Pinkcery Original story by : pinkcery Star : 31 Agustus 2021 #1 on...