MCG ~ 54

34 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading 🤗
Tandai typo

🌼🌼🌼

Setelah menyelesaikan lagunya, Rey mendengar ada orang yang memanggilnya. Suara itu ... seperti milik seorang yang dia rindukan. Tapi tidak mungkin, dia sudah pergi kembali ke asalnya.

"Rey ...!" panggil nya.

Rey menggelengkan kepala, mungkin dia sedang berhalusinasi karena kurang tidur dan terlalu rindu pada gadis itu. Tak lama, sebuah tangan memegang pundak nya. Rey berjengit —

"Astagfirullah .... " Rey mengangkat wajahn mendapati Kinan yang sudah berdiri di belakangnya. "Kinan ... ini lo?" Rey langsung memeluk Kinan erat, melepaskan rindu yang selama ini tertahan.

"I Miss you!"

"I Miss you more ..." Ternyata ini bukan mimpi atau halusinasinya, Kinan benar-benar ada disini. "Kin, kemana aja sih? Jangan pergi ya!"

"Di panggil nggak nyaut. Aku ikut kak Galih ke Jakarta." Ini sudah ketiga kalinya Kinan menjelaskan pada orang-orang kemana dia selama tiga hari ini.

"Serius ya tadi itu gue kira halu atau mimpi karena kangen banget sama lo," aku Rey.

Kinan terkekeh geli. "Maafin Dina sama yang lainnya ya, ini rencana mereka. Gue udah marahin kok."

"Awas aja mereka, gue pites-pites."

"Galau banget ya?"

"Iya, hampir meninggal. Padahal lo udah janji bakalan ada buat gue, terus dengar kabar mau balik lagi ke Jakarta kan buat gue panik."

"Cie ..."

"Eh, tadi lo bilang apa? Ikut sama kak Galih? Tega ya ninggalin gue padahal gue juga butuh lo disamping gue." Rey melipat tangan didepan dada.

"Gemusshhh banget kalau cemburu!' Kinan menjewer pipi Rey.

"Lo sih .... Mana pakai ilang segala nggak ngabarin gue."

"Gue kira Amir udah ngasih tahu, ternyata nggak ada yang kepikiran buat kesitu alhasil kita tetap fokus ke acara nya."

"Kenapa nggak lo sendiri aja yang kabarin?"

"Hp gue mati, lupa bawa charger. Mau putar balik jauh banget karena tujuan kita ke Jakarta pusat," terang Kinan.

"Oke. Penjelasan dan permintaan maaf di terima."

"Lha, emang gue udah minta maaf?"

"Tadi kan?"

"Itu kan untuk Dina sama yang lain."

"Lo juga termasuk disana."

"Duduk, yuk!" ajak Kinan.

"Kin, kok nggak istirahat sih?"

My Charming GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang