MCG ~ 31

23 0 0
                                    

With Sista🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

With Sista🥰

Happy reading 🤗

Tandai typo

🌼🌼🌼

Hanya butuh waktu 10 menit Kinan sudah menyelesaikan mandinya. Bagaimana tidak karena waktu sudah menunjukkan pukul 6.30 sudah di pastikan Kinan ketinggalan angkot. Tidak sempat mengeringkan rambut Kinan langsung mencari keberadaan Papi untuk mengantar nya ke sekolah. Mami yang sedang duduk ikut panik melihat tingkah Kinan.

"Kin, kenapa sih?"

"Mi, Papi mana? Kinan udah telat nih." Kinan tidak bisa menjelaskan apa-apa yang terpenting bagaimana cara agar selamat dari Bu Nana.

"Tenang. Kalau kamu panik Papi nggak bakalan ketemu walaupun dia di dekat kamu," ujar Mami.

"Mi, please. Aku udah telat banget."

Mami hanya geleng-geleng kepala lalu menunjukkan ke arah meja makan di mana papi berada yang sejak tadi hanya melihat Kinan yang sedang panik.

"Mi, kok?"

"Dari tadi Mami mau kasih tahu tapi kamu nggak beri jeda."

"Papi juga sih kenapa nggak bicara malah asik makan," gerutu Kinan.

Papi beranjak menghampiri Kinan. "Maaf. Ayo Papi antar nggak pakai lama nanti kita lewat jalan tikus."

"Ide bagus, Kinan sampai lupa jalan itu padahal kalau nggak ada angkot waktu pulang sekolah Kinan lewat situ."

"Iya udah ayo jalan katanya udah telat."

"Hati-hati kalian."

Kinan memang terlalu berlebihan, karena terbiasa berangkat pagi jadi lewat sedikit aja dari biasanya dia sudah panik setengah sadar.

"Kak, katanya udah telat?" tanya Papi saat melihat banyak murid yang baru sampai di sekolah

Kinan menyengir. "Iya Pi. Masuknya jam 7.15."

Papi geleng-geleng, kalau tahu gitu tidak akan memilih jalan tikus.

"Kan angkot nya jalan sebelum jam segitu Pi," ujar Kinan cepat.

"Iya udah belajar yang rajin ya!"

Kinan menghentikan langkahnya ketika melihat Rey dan teman-temannya. Kinan melemparkan senyum saat Rey menepikan motor nya membiarkan Amir dan lainnya masuk lebih dulu.

"Senang banget di tungguin," ujar Rey seraya mencolek dagu Kinan.

"Rey, jangan gitu. Gue nggak suka!"

Rey terkekeh singkat. "Masuk yuk nanti di marah Pak Udin karena pacaran di depan gerbang."

Kinan melirik ke arah Pak Udin yang berdiri di belakang mereka dengan tangan di lipat di depan dada.

My Charming GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang