Happy reading 🤗
🌼🌼🌼
Di depan rumahnya sudah ada Ziva, Seya, Alena dan Lily. Entah ada angin apa yang membawa mereka kesini malam-malam. Kinan mengerutkan keningnya heran melihat kehadiran mereka yang sudah rapi seperti hendak pergi ke suatu tempat.
"Sebenarnya kalian ada acara apa nih? tumben," ujar Kinan.
"Ke rumah gue yuk! Bonyok gue lagi dinas ke luar kota," ujar Ziva.
"Kita nginep?" tanya Kinan.
Mereka bertiga kompak mengangguk.
"Gue izin sama Mami dulu ya!"
"Oke!" ujar Ziva seraya menjentikkan jarinya.
Kinan masuk ke kamarnya membereskan seragamnya, buku-buku dan beberapa alat make-up sampai Kinan harus membawa dua tas. Satu untuk ke sekolah dan satu untuk perintilan yang akan di bawa ke rumah Ziva.
"Mau kemana, Kin?" tanya Dina yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Mau nginep ke rumah teman."
Dina menengok ke arah luar di lihat nya ada empat cewek yang sedang berdiri di teras.
"Dulu temen-temen lo yang nebeng sama lo, sekarang giliran lo."
"Bacot! Minggir, gue mau izin sama Mami."
Dina menatap Kinan takjub, tanpa sadar senyumnya terukir menghiasi wajah cantiknya. "Senang banget gue dia udah anggap Mami gue ada," gumam Dina.
"Gue antar sampai depan!" ujar Dina.
"Astaga Dina. Ih, untung gue nggak jantungan."
"Gitu doang!"
"Yadeh. Yuk, sekalian gue kenalin sama temen-temen gue."
Kinan menggandeng tangan Dina, lagi-lagi sang empu tertegun atas perlakuan saudarinya itu. Mungkin benar kata Mami, Kinan kerasukan jin empang sampai membawa perubahan yang baik untuk Kinan.
"Guys, sori ya lama," ujar Kinan.
"Iya nggak apa-apa."
"Oh ya, kenalin ini Audina tapi panggil Dina aja. Saudara gue!"
"Hai, Dina. Salam kenal!" Dina sedikit canggung berhadapan dengan teman baru Kinan.
"Halo, Dina. Gue Ziva. Ini Lily, Alena sama Seya."
Dina menyunggingkan senyum sambil bergantian menjabat tangan keempat gadis itu.
"Din, kita pamit. Baik-baik di rumah!"
Kinan menatap rumah besar di depannya memori di otaknya kembali berputar. Dulu, jika Kinan mengajak teman-temannya ke rumah mereka akan memandang takjub rumah nya. Tidak tanggung-tanggung Kinan menyuguhkan apa saja yang berada di dalam kulkas. Lalu Kinan akan di puji itu tujuannya.
Kinan yang dulu hidup di balik topeng, sekarang waktunya dia hidup menjadi diri sendiri menikmati hidupnya. Kinan tidak berekspresi apa-apa, diam mengikuti pemilik rumah ke dalam.
"Pantas ya lo kesepian, rumah lo gede tapi nggak ada penghuninya," celetuk Kinan.
"Kayak nggak pernah ngalamin aja," sahut Ziva.
"Lha, emang nggak pernah. Gue ke club, di rumah juga banyak orang jadi nggak kentara sekali." Tapi di sunyinya malam Kinan akan menangis dalam diam sampai dadanya terasa sesak.
"Kin, jangan bohong. Gue bisa lihat kalau selamat ini lo selalu merasa kesepiannya. Gue selalu perhatiin kalau kita lagi bercanda lo ketawanya lepas," cetus Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Charming Girlfriend
Teen FictionDyah Ayu Kinanti Lo itu pahit sama kayak nama lo Pare. Farey Arsya Pramudya Nama gue Farey bukan Pare. Gue akan bikin lo jatuh cinta sampai lo nggak bisa jauh dari gue ! Cover By : Pinkcery Original story by : pinkcery Star : 31 Agustus 2021 #1 on...