•
•
•Ego. Sesuatu yang selalu dimiliki setiap orang.
•
•
•Bella menatap Kenan yang kini menjadikan pahanya sebagai bantalan lelaki itu.
"Ka aku mau kembali ke kelas," ucap Bella dengan hati-hati karna Kenan masih saja mendiaminya.
Kenan masih tetap memejamkan matanya tidak memperdulikan ucapan Bella yang terus berulang sedari bel masuk berbunyi.
"Ka Kenan," panggil Bella dengan nada lembut berharap agar Kenan mau mendengarkan nya.
Lama hening dan Kenan tetap dengan kegiatannya memejamkan matanya dan menulikan telinga dari perkataan Bella. Tangan kanan Kenan bergerak mengambil tangan kanan Bella dan menaruhnya diatas rambut lembut milik Kenan.
Bella tahu apa maksud Kenan dan langsung melakukannya, Bella tidak ingin Kenan nanti semakin marah padanya. Cukup Bella kebingungan dengan sikap Kenan yang tidak ingin berbicara dengannya.
Keduanya diselimuti keheningan dengan posisi yang masih sama. Sebenernya jam masuk sudah lewat dari limabelas menit yang lalu, dan bertepatan dengan bel istirahat berakhir Kenan menarik tangannya membawanya ke rooftop tanpa sepatah katapun. Dan beginilah akhirnya mereka; bolos.
Bella melirik beberapakali jam tangannya dan melihat berapa banyak waktu yang Ia lewatkan untuk membolos. Ini pertama kalinya Bella bolos seperti ini, dan jantung Bella berdegup kencang karna takut dimarahi atau bahkan yang lebih parahnya orang tuanya dipanggil.
Kenan berdecak dan membuka matanya yang sedari tadi menutup. "Bisa diem gak?!" tanya Kenan kesal karna Bella sedari tadi tidak bisa diam.
"Maaf Ka, aku cuma mau kembali ke kelas," gumam Bella menatap takut-takut Kenan yang kini menatapnya tajam.
"Buat apa?" tanya Kenan semakin menatap Bella tajam.
"Belajar," jawab Bella dengan wajah polos.
Kenan berdecak kesal, dirinya juga tahu kalau kembali ke kelas sudah pasti akan belajar! Lagipula sejak kapan jika ada di dalam kelas tidak belajar?
"Kelas kamu jamkos, Bella! Jadi aku ajak kamu kesini buat nemenin aku tidur siang! Kamu bisa diem kan? Aku capek!" ujar Kenan dan kembali menaruh kepalanya di pangkuan Bella.
Bella tidak lagi berbicara dan membiarkan Kenan memejamkan matanya sambil dirinya mengusap lembut surai Kenan.
Bella menghentikan usapannya dan menatap wajah Kenan yang tertidur dengan damai. Wajah Kenan begitu sempurna bagi Bella. Hidung mancung, rahang tegas, mata berwarna hitam yang mampu membuat semua orang menunduk takut, Kenan juga memiliki bulu mata yang lentik dan juga alis yang tebal, wajah Kenan benar-benar terlihat sempurna dimata Bella.
Bella menyandarkan punggungnya di tembok bercat putih itu dan mulai memejamkan matanya, dirinya juga ikut mengantuk dengan semilir angin yang menerpa wajahnya.
Kenan perlahan membuka matanya dan menatap wajah Bella yang ada diatasnya. Kenan menghela nafas dan bangkit dari pangkuan Bella. Kenan menatap lekat wajah Bella yang tertidur dengan nafas teratur. Kenan melepas almamater Osisnya dan menyelimuti Bella dengan almamater miliknya.
Kenan mengambil ponsel yang ada di saku celananya dan menghubungi Delvin yang mungkin masih di dalam kelasnya.
"Tolong izinin Bella ke kelasnya, Bella tidur di rooftop," ujar Kenan begitu tersambung dan langsung mematikannya saat sudah selesai.
Kenan berbohong tentang jam kosong pada Bella. Lagipula berbohong untuk kebaikan itu tidak apa-apa kan?
Tatapan mata hitam Kenan menatap wajah Bella yang kini ada di pangkuannya. Kenan tahu sudah hampir dua hari ini Bella kurang tidur, selain karena ingin berada disamping Adelio saat lelaki itu sakit, Bella juga sampai melupakan tugas-tugasnya hingga membuat gadis itu mengejutkannya hingga larut malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER [END]
Teen Fiction🍃[ SELESAI BELUM DI REVISI!!!] Arrabella tidak pernah mengharapkan memiliki seorang yang melindunginya dan selalu ada untuknya di saat ia butuhkan, selain Mamanya yang selalu sibuk. 15 tahun hidupnya selalu diwarnai dengan putih diatas kertas...